Jenazah Pekerja Migran Asal Tiris Probolinggo Pulang, Berkat Campur Tangan Pemkab

16

Tiris (WartaBromo.com) – Kabar kematian Musleh, 42 tahun, datang sepekan setelah ia mengembuskan napas terakhir di Malaysia.

Surat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, tertanggal 15 September 2025, menjadi penanda duka bagi keluarganya di Dusun Komalang, Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Musleh bekerja sebagai buruh bangunan di negeri jiran itu. Ia wafat pada Senin, 8 September. Namun kepergiannya baru diketahui istri dan anaknya lewat Kepala Desa Ranuagung, Muhammad Bilal.

“Keluarga kaget, tapi pasrah bila almarhum harus dimakamkan di Malaysia,” ujar Bilal, Minggu (21/9/2025).

Kepasrahan itu tak lepas dari status Musleh sebagai pekerja migran non-prosedural.

Ia berangkat tanpa jalur resmi, sehingga urusan dokumen pemulangan jenazah menjadi sulit. Biaya besar juga membuat keluarga enggan berharap.

Namun Bilal memilih tak tinggal diam. Ia menghubungi Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, sehari setelah menerima kabar duka.

Dari laporan itu, bupati lalu menugaskan Dinas Tenaga Kerja untuk mendampingi keluarga mengurus seluruh proses pemulangan.

Sabtu malam, 20 September, jenazah Musleh akhirnya tiba di rumah duka. Tangis keluarga pecah saat peti jenazah diturunkan. Malam itu juga, pemakaman digelar di tanah kelahirannya.

Bilal mengakui, proses pemulangan jenazah berlangsung relatif singkat, meski status almarhum tidak resmi.

“Kalau tidak ada campur tangan pemerintah kabupaten, mungkin butuh waktu jauh lebih lama,” kata Bilal.

Musleh meninggalkan seorang istri dan seorang anak laki-laki yang kini duduk di bangku sekolah menengah.

Kepulangan jenazahnya memberi ruang bagi keluarga untuk melepas kepergian dengan lebih layak, meski menyisakan luka yang dalam. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.