Pasuruan (wartabromo.com) – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pasuruan mendesak aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan yang menimpa seorang anggota Banser bernama Rida, saat menghadiri sebuah pengajian di Tangerang.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, insiden bermula ketika Rida hendak bersalaman dengan Habib Bahar usai acara. Namun, langkahnya dicegah oleh pengawal dengan tuduhan hendak “menyolok mata” Habib Bahar. Tuduhan itu memicu keributan.
Rida kemudian ditarik dan dikeroyok sejumlah orang. Ia menerima pukulan dan tendangan bertubi-tubi hingga terjatuh. Selain itu, telepon genggam serta sepeda motor miliknya juga ditahan panitia. Akibat pengeroyokan itu, Rida mengalami luka memar serius dan harus dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang.
Keluarga korban pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Tangerang dengan pendampingan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Banten.
Ketua GP Ansor Kabupaten Pasuruan, Abdul Karim, mengutuk keras aksi kekerasan tersebut. Ia menegaskan pihaknya ikut merasakan luka dan kekecewaan mendalam atas peristiwa yang menimpa kader Banser.
“Kami di sini ikut terluka dengan kejadian itu. Kami minta polisi segera bertindak cepat, tegas, dan mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut,” tegas Abdul Karim.
Pihaknya berharap, proses hukum dapat berjalan transparan serta memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.
“Jangan sampai ada kesan pembiaran. Kekerasan tidak boleh dibiarkan hidup di tengah masyarakat,” tambahnya.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan atas laporan yang telah diajukan keluarga korban. (red)