Wujudkan Santri Sehat, Dinkes Kota Pasuruan Beri Pembinaan dan Pendampingan Kesehatan Pondok Pesantren

24
Sosialisasi & Deteksi Dini TBC di Ponpes Putri Darul Uum

Pasuruan (WartaBromo.com) – Dalam rangka mewujudkan lingkungan pesantren yang sehat dan mendukung tumbuh kembang santri, Dinas Kesehatan Kota Pasuruan melaksanakan program pembinaan dan pendampingan kesehatan di lima pondok pesantren.

Program yang merupakan rangkaian kegiatan berkelanjutan ini telah berlangsung sejak Juni 2025, hingga Oktober 2025 ini.

Beberaapa tahapan programnya meliputi orientasi pendamping dan kader santri husada, pengadaan media promosi kesehatan, serta pendampingan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di lingkungan pesantren.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan status kesehatan masyarakat pesantren sekaligus mendukung program Gubernur Jawa Timur, SAJADAH (Santri Jawa Timur Sehat dan Berkah), melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Menurut keterangan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, program pendampingan ini dilaksanakan sebagai langkah nyata dalam membangun kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren.

Pendampingan kesehatan tidak hanya dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan Kota Pasuruan melalui Puskesmas di wilayah setempat, tetapi juga melibatkan sejumlah organisasi masyarakat seperti PCNU, Muslimat NU, Aisyiyah, MUI, serta para pengasuh pondok pesantren sebagai mitra aktif.

Pada tahun 2025, terdapat lima pondok pesantren di Kota Pasuruan yang menjadi sasaran pendampingan, yakni:

1. Pondok Pesantren Nurul Islam (Kelurahan Bugul Kidul),
2. Pondok Pesantren Al Muttaqin (Kelurahan Bugul Lor),
3. Pondok Pesantren Darul Ulum (Kelurahan Ngemplakrejo),
4. Pondok Pesantren Salafiyah (Kelurahan Kebonsari), dan
5. Pondok Pesantren Riyadul Jannah (Kelurahan Pohjentrek).

Adapun fokus utama kegiatan pendampingan ini adalah pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) serta kader Santri Husada di setiap pesantren. Poskestren diharapkan menjadi pusat kegiatan kesehatan di pesantren yang menekankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif.

Pemeriksaan skrining TBC di Ponpes salafiyah putri

Melalui pembentukan Poskestren, Dinas Kesehatan berharap tercipta budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan pesantren, mampu menekan angka kejadian penyakit menular seperti Tuberculosis (TBC), serta mewujudkan lingkungan pesantren yang bersih, sehat, dan nyaman bagi para santri.

Kegiatan juga berlanjut dengan Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) yang digelar pada 6 sampai 10 Oktober 2025 lalu, sebagai forum untuk membahas hasil survei, komitmen, serta tindak lanjut pesantren bersama para pendamping dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan.

Melalui kegiatan ini diharapkan setiap pesantren dapat menjalankan fungsi Poskestren secara optimal, mulai dari pelaksanaan skrining kesehatan jiwa dan TBC, peningkatan kepatuhan terhadap protokol pengobatan TBC, konsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi santriwati, hingga kemampuan pesantren melakukan inspeksi kesehatan lingkungan secara mandiri.

Menurut informasi, evaluasi pelaksanaan kegiatan pendampingan ini dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun 2025, untuk menilai efektivitas program sekaligus menyusun langkah pengembangan pada tahun berikutnya. (lia/*)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.