Kronologi Kapal Nelayan di Pasuruan Tenggelam, Dua ABK Masih Hilang

203

Pasuruan (WartaBromo.com) – Sebuah kapal nelayan bernama Sinar Bahari Wulungan tenggelam di perairan Desa Mlaten, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Minggu (12/10/2025) malam. Dari total 17 anak buah kapal (ABK), 15 berhasil diselamatkan, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, sekitar empat mil dari bibir pantai Desa Mlaten. Kapal dengan berat 15 GT tersebut dikemudikan oleh Solikin, nelayan asal Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

Diketahui, kapal berangkat melaut sekitar pukul 16.00 WIB menuju perairan Mlaten untuk mencari ikan. Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 17.30 WIB kapal lego jangkar dan menyalakan lampu sorot agar ikan berkumpul. Namun, tak lama kemudian, gelombang besar disertai angin kencang menghantam kapal.

“Awalnya itu bocor, terus airnya itu dikuras sama nelayan lainnya. Ternyata air laut sudah masuk ke dalam kapal,” ujar Muhammad Taufik, nelayan selamat lainnya, Senin (13/10/2025).

Salah satu nelayan mengaku langsung memotong tali jangkar dan mencoba menghidupkan mesin kapal. Namun hanya satu mesin yang bisa digunakan. Kapal berputar pelan di tengah gelombang tinggi, sebelum akhirnya terbalik. Para ABK berusaha bertahan di atas kapal dan meraih benda-benda apung agar tidak tenggelam.

Beberapa nelayan yang berada di sekitar lokasi sempat melihat lampu kapal yang berkedip-kedip. “Kemudian dibantu oleh nelayan lainnya, kan banyak itu sudah ndak tau yang lainnya,” jelasnya.

Adapun dua ABK yang hingga kini belum ditemukan yakni:

1. Ahok (50), nelayan asal Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
2. Ajib (20), nelayan asal Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

Sementara 15 ABK lainnya berhasil selamat dan telah diperiksa oleh Dinas Kesehatan Kota Pasuruan. Mereka diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan.

Kepolisian bersama Satpolairud Polres Pasuruan Kota, TNI AL, BPBD, Dinas Kesehatan, dan HNSI Kota Pasuruan masih melakukan pencarian terhadap dua korban yang belum ditemukan.

Dari hasil analisa sementara, kecelakaan laut ini diduga disebabkan oleh kombinasi buruknya cuaca dan kondisi kapal yang mengalami kebocoran di bagian dek belakang.

“Upaya pencarian terus dilakukan bersama Basarnas dan BPBD. Kami juga berkoordinasi dengan nelayan sekitar untuk membantu proses SAR,” ungkap salah satu petugas Polairud di lokasi.

Hingga Senin pagi (13/10/2025), tim gabungan masih melakukan penyisiran di sekitar perairan Mlaten, berharap kedua korban segera ditemukan. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.