Pasuruan (WartaBromo.com) – Di tengah gempuran AI dan otomatisasi, siapa sangka profesi yang dulu dianggap “biasa” justru jadi rebutan di masa depan. Profesi-profesi ini dulunya bahkan hampir jarang diminati anak-anak muda.
CEO Nvidia, Jensen Huang dalam wawancara dengan Channel 4 News, dikutip dari Fortune, Jumat (10/10/2025) menegaskan bahwa tenaga kerja terampil akan menjadi tulang punggung ekonomi baru yang digerakkan oleh teknologi fisik, bukan sekadar perangkat lunak.
Laporan McKinsey juga memperkirakan belanja modal global untuk pembangunan pusat data mencapai US$7 triliun pada 2030 dan satu pusat data besar bisa mempekerjakan hingga 1.500 pekerja konstruksi.
Artinya, profesi teknis yang dulu dianggap jadul justru jadi kunci utama era digital berikutnya. Berikut tiga profesi jadul yang akan semakin dibutuhkan di masa depan:
1. Teknisi Listrik dan Pendingin (HVAC)
Jangan salah, teknisi listrik dan pendingin akan jadi profesi yang paling dicari di era pembangunan pusat data. Server dan perangkat AI butuh listrik stabil dan suhu terkendali, dan hal ini tak bisa dilakukan tanpa keahlian manusia.
Dari pemasangan panel listrik, sistem UPS, hingga pendingin presisi, semua membutuhkan teknisi bersertifikat. Di Indonesia, permintaan terhadap teknisi HVAC dan listrik juga meningkat pesat seiring tumbuhnya industri data center dan pabrik pintar.
2. Tukang Bangunan dan Konstruksi
Profesi tukang bangunan sering dianggap “lawas”, padahal sektor ini akan jadi fondasi utama ekonomi digital. Pembangunan gedung pusat data, infrastruktur energi, dan fasilitas manufaktur AI membutuhkan ribuan tenaga konstruksi terampil.
Kemampuan tukang bangunan tidak hanya tentang semen dan bata, tetapi juga konstruksi modular, manajemen material, serta keamanan struktur. Dengan pelatihan yang tepat, profesi ini bisa menjelma menjadi karier profesional bergengsi.
3. Tukang Pipa dan Teknisi Fiber Optik
Dua profesi ini mungkin jarang disorot, tapi keduanya punya peran vital dalam dunia modern. Tukang pipa dibutuhkan untuk sistem pendingin cair dan distribusi air, sedangkan teknisi fiber optik menjadi ujung tombak konektivitas internet dan 5G.
Setiap pusat data dan gedung pintar butuh kombinasi keduanya: air yang mengalir sempurna dan jaringan yang cepat tanpa gangguan. Karena itu, kemampuan dalam instalasi, perawatan, dan troubleshooting akan jadi nilai jual tinggi di masa depan. (jun)





















