Ramai Soal Air Hujan Mengandung Mikroplastik, Ini Penjelasan BRIN

113

Pasuruan (WartaBromo.com) – Baru-baru ini fenomena hujan mikroplastik ramai diperbincangkan. Bermula setelah munculnya penelitian terbaru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengungkap fakta soal air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya.

Temuan ini memperlihatkan bahwa polusi plastik kini tidak hanya mencemari tanah dan laut, tetapi juga atmosfer. Dilansir dari brin.go.id, menurut peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, sejak tahun 2022 timnya menemukan mikroplastik dalam setiap sampel air hujan yang diteliti di Jakarta.

Partikel-partikel mikroskopis ini terbentuk dari degradasi plastik di udara akibat kegiatan manusia, seperti pembakaran sampah, gesekan ban kendaraan, hingga pelepasan serat sintetis dari pakaian

“Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka,” jelas Reza, Kamis (17/10/2025).

Rata-rata, ditemukan sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari pada air hujan di kawasan pesisir Jakarta. Partikel tersebut umumnya berupa serat dan fragmen kecil yang berasal dari polimer seperti poliester, nilon, polietilena, polipropilena, hingga polibutadiena dari ban kendaraan.

Untuk itulah, fenomena hujan mikroplastik di Indonesia menjadi peringatan nyata bahwa krisis plastik kini telah menyentuh udara yang kita hirup dan air yang kita minum. Tanpa perubahan perilaku konsumsi dan pengelolaan limbah yang lebih bijak, bukan tidak mungkin generasi mendatang akan hidup di bawah “langit plastik”. (Jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.