Disparpora Kota Pasuruan Larang Komunitas Pushbike Beraktivitas di GOR Kota Pasuruan, Wali Rider Protes: Alasannya Tidak Jelas!

126

Pasuruan (WartaBromo.com) — Sejumlah pegiat olahraga pushbike di Kota Pasuruan menyampaikan keluhan atas larangan beraktivitas di area GOR Kota Pasuruan. Larangan dari Disparpora Kota Pasuruan tersebut dinilai tidak adil dan menimbulkan kesan diskriminatif terhadap olahraga anak-anak yang bersifat positif dan edukatif.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, (8/11/2025), sekitar pukul 19.00 WIB. Salah satu wali rider, Sekar (34) warga Kota Pasuruan, datang ke pelataran GOR untuk menemani anaknya berlatih secara mandiri. Namun tak lama berselang, ia didatangi oleh seorang petugas bernama Jihad, yang menanyakan aktivitas yang akan dilakukan.

Sekar menuturkan, saat ia menjawab bahwa dirinya sedang berlatih pushbike, petugas tersebut langsung menyampaikan bahwa kegiatan pushbike tidak diperkenankan dilakukan di area GOR. Sementara kegiatan olahraga lain seperti lari, sparco, maupun BMX/MTB tetap diperbolehkan.

“Katanya, kalau pushbike tidak boleh. Tapi olahraga lain boleh. Dan larangan ini disebut berasal dari arahan langsung Kabid Disparpora Kota Pasuruan,” ungkapnya kepada WartaBromo usai kejadian.

Sekar mengaku kecewa dengan pelarangan tersebut yang tidak disertai alasan jelas. Ia menjelaskan, selama ini dirinya memilih GOR sebagai tempat latihan karena lokasinya aman dan nyaman bagi anak-anak.

“Kalau pushbike dilarang, ya mestinya olahraga lain juga dilarang. Di sini saya bingung kenapa pushbike dilarang, alasannya tidak jelas” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pegiat pushbike lainnya, Mawar (28) mengungkapkan bahwa pihak komunitas sebenarnya telah mencoba melakukan audiensi dengan pihak Disparpora Kota Pasuruan. Namun hingga kini, belum ada tanggapan maupun solusi konkret yang diberikan.

“Kami sudah coba bicara baik-baik, tapi belum ada kejelasan. Kami bukan ingin menuntut fasilitas, hanya ingin kegiatan anak-anak ini diterima dan tidak dibatasi,” ujarnya.

Bagi komunitas pushbike, kegiatan ini bukan sekadar olahraga, melainkan sarana belajar bagi anak usia dini untuk melatih keseimbangan, keberanian, dan sportivitas sebelum mereka beralih ke sepeda pedal.

Larangan ini kemudian menuai perhatian dari masyarakat. Banyak pihak menilai kebijakan tersebut tidak sejalan dengan semangat pemerintah dalam mendorong masyarakat hidup aktif dan sehat.

“GOR itu milik publik. Harusnya semua warga punya kesempatan yang sama untuk berolahraga, apalagi anak-anak. Ini soal ruang tumbuh, bukan sekadar izin,” kata salah satu warga yang turut menyoroti kejadian itu.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Pasuruan belum memberikan keterangan resmi terkait alasan pelarangan kegiatan pushbike di kawasan GOR.

Komunitas pushbike berharap pihak Disparpora Kota Pasuruan dapat meninjau kembali kebijakan ini dan membuka ruang dialog dengan masyarakat. Sebab, olahraga tidak seharusnya dibatasi, apalagi jika yang berlatih adalah anak-anak yang sedang belajar berani menapaki keseimbangan pertamanya. (val/jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.