Pengangguran Jatim Turun Drastis, Capaian Tertinggi di Pulau Jawa: “Ekonomi Kita Kian Inklusif,” Kata Khofifah

15

Surabaya (WartaBromo.com) – Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), menyebut tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Timur menurun signifikan menjadi 3,88 persen per Agustus 2025.

Sekaligus menjadi penurunan tertinggi di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa.

Data BPS menunjukkan tren penurunan pengangguran di Jawa Timur berlangsung konsisten selama lima tahun terakhir. Pada 2021, TPT tercatat 5,74 persen, turun menjadi 3,88 persen di 2025.

Secara nasional, angka pengangguran juga menurun dari 6,49 persen menjadi 4,85 persen pada periode yang sama. Namun, capaian Jatim dinilai paling menonjol di kawasan Jawa.

Kabar baik ini, membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang turut berperan dalam memperkuat sektor ketenagakerjaan, mulai dari dunia usaha, akademisi, hingga pelaku UMKM dan masyarakat.

“Alhamdulillah, penurunan TPT Jawa Timur menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Ini bukti bahwa ekonomi kita tidak hanya tumbuh, tapi juga semakin inklusif,” ujar Khofifah dalam keterangannya di Surabaya, Rabu (12/11/2025).

“Penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur berjalan jauh lebih cepat dari rata-rata nasional. Ini menandakan daya saing ekonomi daerah terus menguat,” tambah Khofifah.

Di tengah dinamika ekonomi global, Jawa Timur berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi positif. Pada Triwulan III 2025, perekonomian Jatim tumbuh 5,22 persen (year-on-year), melampaui rata-rata nasional sebesar 5,04 persen.

Pertumbuhan ini didorong oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, transportasi, dan pertanian — empat sektor yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

Sementara itu, realisasi investasi semester I-2025 mencapai Rp74,69 triliun, mencakup 73.148 proyek dan menyerap lebih dari 130 ribu tenaga kerja.

“Kepercayaan investor terhadap Jawa Timur terus meningkat. Iklim investasi kita stabil dan produktif, yang berarti lebih banyak lapangan kerja baru tercipta,” kata Khofifah.

Untuk memperluas kesempatan kerja, Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan sejumlah program strategis. Salah satunya adalah Job Fair Inklusif 2025, yang menghadirkan 5.589 lowongan kerja dari 67 perusahaan di berbagai sektor, termasuk untuk penyandang disabilitas.

Selain itu, UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati Malang juga membuka enam paket pelatihan gratis untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal, agar mampu bersaing di pasar kerja yang kian kompetitif.

“Kami ingin seluruh warga Jatim memiliki peluang yang sama untuk berkembang. Pelatihan dan job fair ini adalah bagian dari komitmen melahirkan SDM unggul dan mandiri,” ujar Khofifah.

Khofifah menegaskan, keberhasilan menekan angka pengangguran ini sejalan dengan semangat “Jatim Bisa” — akronim dari Berdaya, Inklusif, Sinergi, dan Adaptif.

“Capaian ini tidak lepas dari kerja bersama seluruh elemen. Pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat berperan aktif membangun ekonomi yang tangguh dan berkeadilan,” tuturnya.

Ia berharap momentum positif ini dapat terus dijaga agar manfaat pertumbuhan ekonomi dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat.

“Penurunan pengangguran tertinggi di Pulau Jawa ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Jawa Timur akan terus tumbuh, tangguh, dan menyejahterakan,” pungkasnya. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.