Lekok (WartaBromo.com) – Ratusan warga di sejumlah desa di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan menggesar instighosah untuk menolak rencana pembangunan Batalyon 15 Marinir di kawasan Markas Komando Latihan Tempur Marinir (Makolatmar), Minggu (16/11/2025).
Kegiatan itu sekaligus sebagai ajang untuk menggelar doa bersama agar konflik agraria antara warga di Kecamatan Lekok dan Nguling dengan TNI AL seger berakhir. Terlebih, konflik ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam.
“Selain dengan aksi turun jalan, kami juga menggelar doa bersama agar apa yang kami hajatkan terkabul,” ujar Mu’in salah satu penanggung jawab acara.
Eko Suryono, angora DPRD Kabupaten Pasuruan turut hadir dalam kegiatan itu. Dia bilang, acara doa bersama itu menunjukkan bahwa warga bidak pernah menghendaki adanya pembangunan fasilitas militer tersebut. Apalagi, lokasinya berdekatan dengan permukiman.
“Kami di pemerintah daerah Kabupaten, Provinsi bahkan pusat ingin bagaimana caranya maslah yang ada ini bisa cepat selesai,” jelas Eko.
Eko katakan, konflik agraria antara warga dengan TNI AL ini mencakup 3.670 hektar yang meliputi 10 desa di dua kecamatan dengan jumlah KK terdampak 16.000. Dia pun berharap konflik menahun ini segera mencapai solusi.
Sementara itu, Letkol. Mar. Alamsyah, Komandab Pusat Latihan Khusus Kolaltmar menyatakan, pembangunan tersebut merupakan program pemerintah pusat. Pihaknya tidak akan melanjutkan proses apapun sebelem ada dialog resmi dengan pemerintah daerah.
“Kami disini Hanya mengawasi. Program Batalyon 15 merupakan program dari pemerintah pusat, Semua aspirasi warga sudah kami sampaikan,” jelasnya, mengutip Kompas.com. (fir/asd)





















