Purwodadi (WartaBromo.com) – Fenomena langka kembali terjadi di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Bunga bangkai Amorphophallus titanum yang diberi nama “Jarot” kini memasuki fase hampir mekar sempurna, dan langsung menyedot perhatian masyarakat serta wisatawan.
Bunga raksasa ini mulai menunjukkan tanda-tanda mekar sejak 17 November 2025. Sejak saat itu, tim hortikultura Kebun Raya Purwodadi terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan kelopaknya.
“Setiap kali Amorphophallus titanum mekar, itu adalah momen sangat berarti dalam dunia botani. Tidak hanya peristiwa unik, tetapi juga pengingat tentang pentingnya konservasi flora Nusantara,” ujar Hadhiyyah N. Cahyono, East Deputy of Horticulture Pengelola Kebun Raya Purwodadi.
Jarot kini telah mencapai sekitar 80 persen tahap mekarnya. Kondisi ini terlihat dari sepal yang mulai mengering—tanda bahwa waktu mekar penuh sudah semakin dekat.
Koordinator Departemen Hortikultura Kebun Raya Purwodadi, Lilis Wulandari, menjelaskan bahwa bunga bangkai ini mengikuti pola siklus biologis alami. Nama “Jarot” pun dipilih melalui diskusi bersama komunitas pecinta tanaman dari Malang.
“Untuk proses pertumbuhan kali ini, kami bekerja sama dengan komunitas di Malang. Pemilihan nama ‘Jarot’ juga melalui diskusi bersama,” jelas Lilis.
Lilis menambahkan, siklus mekar bunga bangkai bervariasi tergantung ukuran umbi. Untuk umbi kecil, mekar dapat terjadi dua hingga tiga tahun sekali. Namun, spesimen yang kini mekar membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk kembali menampilkan bunganya.
Ini merupakan mekarnya yang kedua dari bunga bangkai di lokasi tersebut. Mekar sebelumnya terjadi pada Oktober 2024, namun berasal dari tanaman berbeda yang diberi nama Broto.
Saat ini terdapat 7–8 tanaman bunga bangkai yang dibudidayakan di Kebun Raya Purwodadi. Jumlah tersebut dinilai ideal agar perawatan dan pengawasannya tetap optimal.
Perawatan Jarot dilakukan layaknya tanaman lain, tetapi tetap membutuhkan penanganan khusus seperti penyiraman rutin, pengendalian gulma, dan pemantauan harian. Upaya ini dilakukan agar tumbuhan langka ini dapat berkembang dengan baik.
Kebun Raya Purwodadi mencatat peningkatan jumlah pengunjung sejak kemunculan informasi tentang mekarnya bunga bangkai ini. “Peningkatan pengunjung cukup terlihat sejak kami umumkan,” ujar Lilis.
Fenomena mekar bunga bangkai seperti Jarot ini termasuk langka, sehingga masyarakat pun memanfaatkan momen untuk menyaksikannya langsung. Jika proses berjalan lancar, dalam waktu dekat Kebun Raya Purwodadi akan menyambut hari mekar penuh bunga bangkai raksasa ini—momen yang selalu dinantikan para pecinta flora. (fir/red)





















