Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan : Sengketa Tanah Warga di Pasuruan Harus Tuntas Tanpa Kekerasan

18

Lekok (WartaBromo.com) – Ribuan warga dari 10 desa di wilayah Kecamatan Lekok dan Nguling kembali menyuarakan harapan atas penyelesaian sengketa tanah yang telah membelit mereka selama bertahun-tahun. Melalui Istighatsah Akbar di Lapangan Arepas Semangkrong, Desa Pasinan, Kecamatan Lekok, Jumat (19/12/2025) siang, warga memilih jalur doa sebagai ikhtiar batin di tengah panjangnya perjuangan yang belum berujung.

Kegiatan tersebut mendapat dukungan langsung dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan. Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin, hadir dan ikut memimpin doa bersama warga, menegaskan keberpihakan NU terhadap persoalan sosial yang menimpa masyarakat.

“Kami kan bagaimana juga warga NU, maka kami juga hadir. Waktu yang kapan lalu kita juga hadir. Kita kasihan, warga ini sudah bertahun-tahun menghadapi persoalan. Sepertinya tertindas, seperti terjajah di negeri sendiri,” ujarnya usai istighotsah.

Menurutnya, kehadiran PCNU bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk tanggung jawab moral dan sosial untuk ikut mengupayakan solusi. Ia berharap persoalan sengketa tanah ini dapat diselesaikan secara damai, tanpa memunculkan kekerasan dari pihak mana pun.

“Harapan kami, masalah ini bisa terselesaikan tanpa ada kekerasan, baik yang dilakukan oleh warga maupun aparat,” tegasnya.

KH Imron juga mendorong pemerintah daerah agar lebih aktif terlibat dan memfasilitasi penyelesaian konflik agraria tersebut. Ia menilai, karena warga yang terdampak adalah masyarakat Pasuruan, maka sudah sepatutnya pemerintah daerah tidak tinggal diam.

“Kepada pemerintah daerah, kami berharap bisa memfasilitasi dan terlibat. Ini warga Pasuruan. NU, semampu saya, juga akan ikut terlibat untuk membantu,” katanya.

Ia menjelaskan, perjuangan warga dapat ditempuh melalui berbagai jalan. Ada yang berikhtiar secara lahiriah dengan langkah administratif dan hukum, ada pula yang menempuh jalan batin melalui doa dan istighatsah. Keduanya, menurut KH Imron, sama-sama penting.

“Kita hadir berupaya dalam permasalahan masyarakat. Bisa lewat istighatsah, ada yang berikhtiar secara dhohir, ada yang batin. Intinya, permasalahan ini bisa terselesaikan,” tuturnya. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.