Pasuruan (WartaBromo.com) – Rentetan bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Pasuruan sepanjang Januari hingga November 2025 tak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menimbulkan dampak serius bagi warga. Data BPBD Kabupaten Pasuruan mencatat, sebanyak 577 rumah rusak akibat bencana alam selama periode tersebut.
Rinciannya, 297 rumah mengalami rusak ringan, 132 rumah rusak sedang, dan 148 rumah rusak berat. Kerusakan paling banyak disebabkan oleh angin kencang, banjir genangan, serta tanah longsor yang terjadi hampir merata di berbagai kecamatan.
Tak hanya kerugian material, bencana juga merenggut korban jiwa. Satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Dusun Tlogosari, Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur, pada 5 Desember 2025 lalu.
“Korban meninggal dunia akibat tertimbun longsor di wilayah pegunungan,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, Senin (22/12/2025).
Sugeng menjelaskan, BPBD Kabupaten Pasuruan terus siaga 24 jam untuk menangani dampak bencana. Petugas diterjunkan langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi, asesmen, serta penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak.
Dalam penanganan bencana, BPBD juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Dinas Sosial, TNI, Polri, hingga unsur relawan dan masyarakat.
Sementara untuk bencana kekeringan yang melanda 12 desa, BPBD bekerja sama dengan instansi terkait dan pihak swasta dalam mendistribusikan air bersih kepada warga.
“Koordinasi lintas sektor terus kami lakukan agar penanganan bencana bisa cepat dan tepat sasaran,” tegasnya.
BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama memasuki musim hujan, serta segera melapor jika terjadi potensi bencana di wilayah masing-masing. (don)





















