Surabaya (WartaBromo.com) – Tren negatif Persekabpas Pasuruan belum terhenti. Tim berjuluk The Lassak kembali menelan kekalahan usai tumbang 0-1 dari Waanal Brothers FC (WBFC) Papua Tengah pada putaran kedua Grup D Liga Nusantara musim 2025/2026. Laga tersebut digelar di Lapangan Thor, Surabaya, Selasa (30/12/2025).
Kekalahan ini menjadi yang ketiga secara beruntun bagi Persekabpas, sekaligus hasil pahit di laga krusial yang sebelumnya diproyeksikan sebagai momentum kebangkitan untuk membuka peluang merebut puncak klasemen.
Sejak menit awal, pertandingan berlangsung ketat. Kedua tim bermain hati-hati dengan mengandalkan duel lini tengah. Pada tambahan waktu satu menit di babak pertama, Persekabpas sempat mendapat peluang lewat tendangan bebas. Namun, eksekusi tersebut berhasil diamankan dengan sigap oleh kiper WBFC.
Hingga wasit meniup peluit panjang tanda babak pertama berakhir, skor tetap kacamata 0-0. Memasuki babak kedua, WBFC tampil lebih agresif. Baru berjalan dua menit, tepatnya pada menit ke-47, M. Bahari Kurniawan (11) sukses mencetak gol setelah memaksimalkan umpan terukur dari kaki kiri Sampari (16). Gol tersebut menjadi satu-satunya pembeda dalam pertandingan.
Tertinggal satu gol, Persekabpas mencoba bangkit dengan meningkatkan intensitas serangan. Tekanan demi tekanan dilancarkan, termasuk beberapa peluang tendangan bebas yang kembali gagal dikonversi menjadi gol. Di sisi lain, WBFC justru beberapa kali mengancam lewat serangan balik cepat yang merepotkan lini belakang Persekabpas.
Hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan, skor 1-0 untuk keunggulan WBFC tak berubah. Persekabpas pun harus pulang tanpa poin.
Usai pertandingan, pelatih Persekabpas Masdra Nuriza menyampaikan permohonan maaf atas hasil yang belum maksimal.
“Mohon maaf atas hasil yang belum maksimal bagi kami, khususnya untuk Sakeramania dan masyarakat Kabupaten Pasuruan. Ini hasil yang tidak kami inginkan,” ujar Masdra.
Ia mengakui, secara teknis timnya belum tampil optimal, terutama di sektor tengah. Absennya Ardani dinilai cukup berpengaruh terhadap alur permainan.
“Secara teknis kami belum optimal di lini tengah karena Ardani belum bisa bermain. Alur permainan dari lini belakang ke depan juga terasa kurang maksimal. Kami juga kecolongan gol di awal babak kedua,” tambahnya.
Padahal, sebelum laga ini Persekabpas datang dengan ambisi besar. Memasuki laga ke-9 putaran kedua, The Lassak membidik kemenangan demi menjaga peluang bersaing di papan atas Grup D. Pertandingan melawan WBFC pun diprediksi berlangsung sengit, mengingat kedua tim sama-sama membutuhkan poin.
Sebelumnya, Masdra memastikan timnya telah menyiapkan berbagai skema permainan, termasuk antisipasi jika strategi utama tidak berjalan sesuai rencana.
“Kami siap bertanding di game ke-9. Tim sudah menyiapkan tactical untuk melawan WBFC. Antisipasi juga kami siapkan apabila Plan A tidak berjalan,” katanya.
Namun, Persekabpas harus tampil pincang. Ardani masih menjalani sanksi dan baru bisa memperkuat tim pada putaran ketiga, sementara Ginting absen akibat akumulasi kartu. Meski demikian, kepercayaan diri tim sempat tinggi setelah mencatat empat kemenangan beruntun pada laga-laga sebelumnya, termasuk kemenangan 2-1 atas WBFC di pertemuan terdahulu.
Kekalahan kali ini membuat posisi Persekabpas di klasemen kian tertekan. Berdasarkan tabel Grup D, Perseden masih kokoh di puncak klasemen dengan 18 poin dari 9 pertandingan. Persekabpas membuntuti di posisi kedua dengan 16 poin dari 9 laga.
Dengan hasil ini, Persekabpas dituntut segera berbenah jika ingin tetap menjaga asa bersaing di papan atas dan keluar dari tren negatif yang mulai menghantui langkah mereka di Liga Nusantara musim ini. (don)





















