Jalur Pantura Marak Pelempar Kaca Mobil, Sudah Satu Pengendara Tewas

957

Kraksaan (wartabromo) – Sepanjang jalur pantura Probolinggo-Situbondo, rentan dengan pelempar kaca mobil. Teror pelemparan batu pada kendaraan yang melintas bahkan menyebabkan tewasnya 1 orang dan 2 orang luka di jalur ini.

Terbaru, Polres Probolinggo berhasil menciduk tiga pelaku pelempar kaca mobil di wilayah hukumnya. Ketiga yaitu Fathur Rozi (17) warga Dusun Sentong, Kecamatan Krejengan, Moch. Taufik (16) warga Dusun Kertosono, Kecamatan Gading, dan Riski Kurniawan (17) warga Desa Kecik, Kecamatan Besuk.

Menurut Kapolres Probolinggo, AKBP Arman Asmara Syarifuddin, mengungkapkan ketiga pelaku yang masih dibawah umur itu telah melakukan aksinya di 14 lokasi yang terbentang dari Kecamatan Dringu hingga Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Di lokasi-lokasi itu, rata-rata mereka melempar satu unit kendaraan roda empat atau lebih. Setelahnya mereka kabur usai melakukan aksinya dan berpindah tempat.

Baca Juga :   Gudang PT.KTI di Probolinggo Terbakar

“Mereka sempat berpesta miras oplosan jenis kopi bercampur alkohol berkadar 70 persen di warung sebelum melancarkan aksinya. Ketiganya kami amankan pada Kamis lalu,” kataAKBP Arman, Senin (18/7/2016).

Kapolres juga menyampaikan jika otak pelaku teror pelemparan dimalam setelah lebaran tersebut adalah Fathur Rozi yang mengajak teman-temannya. Mereka sepeda motor matic dan melemparkan 5 batu kali dan batu bata seukuran 2 kepal tangan orang dewasa kearah setiap kaca mobil yang mereka temui.

Menurut Fathor Rozi, aksi itu dilakukan karena dirinya diserempet oleh bus yang melaju kencang dari arah timur di sekitar stadion Merdeka Kraksaan. Karena dendam mereka pun berhenti dan menyusun rencana uintuk melakukan pelemparan terhadap setiap mobil yang mereka temui. “Saya dendam, makanya saya lempari saja kaca mobil yang lewat, tapi saya benar-benar tidak ada niat untuk melempar sampai ada yang mati,” akunya kepada penyidik.

Baca Juga :   KPU Probolinggo Sahkan HATI Duel dengan MMC

Namun hal tersebut tak langsung saja dipercayai oleh pihak berwajib, lantaran saat itu mereka berkendara dalam keadaan dibawah pengaruh alkohol. “Bisa saja mereka berkendara secara ugal-ugalan sehingga nyaris tertabrak oleh bus, atau memang busnya memang berkendara ugal-ugalan, kita masih terus dalami itu,” ujarnya. (saw/fyd)