Keroncong Musik Asli Indonesia Bukan Dari Portugis

2722


Pandaan (wartabromo) – Salah satu aset berharga di dunia musik adalah musik keroncong. Musik jenis ini  memiliki komposisi yang sangat unik yakni terdiri dari 28 bar (birama) berbeda dari langgam ataupun pop yang memiliki 32 bar dan terbagi menjadi 4 bagian atau (AABA).

Selain itu, musik keroncong juga menggunakan alat orkes atau ansamble yang terdiri dari Cello, Biola, Gitar, Cak dan Cuk, Bass dan juga Flute.

Namun sayang, seringkali sebagian orang masih berpendapat jika musik keroncong tersebut berasal dari bangsa portugis. Hal ini menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat terutama para pecinta musik keroncong Indonesia.

Ketua Padepokan Seni Krida Saraswati Pasuruan, Ki Bagong Sabdo Sinukerto mengatakan, dirinya tidak setuju jika musik keroncong dianggap berasal dari bangsa portugis. Pasalnya, kesuluruhan alat musik yang dipakai adalah alat musik barat termasuk komposisi, aturan harmoni dan progresiv chord namun ketika dimainkan yang nampak justru nuansa musik tradisional.

” Kalau alat musiknya memang ada yang dari portugis yaitu ukelele alias Cuk,” urai Ki Bagong Sabdo Sinukerto.

Dirinya menambahkan, alat musik yang berbentuk gitar kecil tersebut dalam bahasa portugis dinamakan Krouce sehingga orang indonesia mengistilahkannya menjadi keroncong.

“Bunyinya memang crong-crong sehingga disebut kroncong,” tambahnya.

Keunikan alat-alat yang digunakan dalam musik keroncong bisa terlihat dari bunyinya. Cello bersuara laksana gendang, gitar mewakili Sitar, Biola mirip suara rebab, Bas seperti Gong serta Cak dan Cuk persis dengan kethuk, demikian pula suara fluet yang mirip Kethuk.
Dilihat dari komposisinya, keroncong terbagi menjadi tiga bagian yakni keroncong dengan 28 birama, langgam 32 birama dan stambul dengan 16 birama.

Sementara itu, guna melestarikan musik keroncong di Indonesia khusunya Pasuruan, Padepokan Seni Krida Saraswati rencananya akan menampilkan finalis lomba vokal keroncong pasuruan terbuka 2012 yang digelar beberapa waktu lalu di Food Veranda The Taman Dayu Pandaan, Minggu (11/3/2012) malam. (yog/yog)