Tiga Tim Kuat dengan Nama Besar Harus Waspadai Ledakan Dinamit!
Pasuruan (wartabromo) – Grup B Piala Eropa 2012 disebut-sebut sebagai grup paling angker. Dihuni 3 tim dengan besar seperti Jerman, Belanda, Potugal serta Tim Dinamit Denmark, tim manapun yang lolos ke babak kedua adalah tim ‘yang lolos dari kematian’.
Siapa yang meyangsikan kekuatan Jerman, tim spesialis turnamen dengan statistik baik di Piala Dunia maupun Piala Eropa sangat fantastis. Kampiun 3 kali Piala Dunia (1954, 1974, 1990) dan perengkuh 3 titel Pila Eropa (1972, 1980, 1996) ini selalu masuk daftar favorit juara di setiap turnamen. Salah satu raksasa sepakbola dunia ini mempunyai sejarah yang gemilang. Catatan 12 kali mencapai babak empat besar Piala Dunia belum disamai oleh tim manapun.
Dari sisi materi pemain, Der Panzer memiliki sekuat yang muda, bertenaga dan haus akan gelar. Dari total 38 pemain yang dilibatkan pelatih Joachim Loew dari Agustus 2010 sampai Maret 2012, hanya lima yang saat ini usianya sudah kepala tiga, diantaranya Miroslav Klose, Tim Wiese serta Arne Friedrich. Selebihnya adalah pemain muda seperti Kapten Phillip Lahm, kiper Manuel Neuer, gelandang Bastian Schweinsteiger, Sami Khedira, Mesut Oezil, serta sang pendulang gol Lukas serta Mario Gomez. Der Panzer muda siap menggilas lawan-lawannya.
Tak pernah kehabisan stok pemain kelas dunia, Belanda selalu selalu menjadi favorit juara. Gaya permainan Total Football yang diperagakan punggawa The Orange selalu memunculkan decak kagum. Pada Piala Eropa tahun ini, Belanda diperkuat pemain top yang sedang on fire di klubnya masing-masing. Ambil contoh Robin van Persie yang tampil seperti kesetanan di Arsenal, Arjen Robben di Bayern Munich, Wesley Sneijder yang menjadi roh permaian Inter Milan serta sang kapten Mark van Bommel yang kian matang dalam performanya.
Dengan skuad yang berkelas serta pelatih piawai sekelas Bert van Marwijk dan reputasi yang wah, Belanda diunggulkan lolos dari grup B dan menajdi jawara. Satu-satunya ‘kelemahan’ di Tim Kincir Angin adalah sejarah yang belum sepenuhnya berpihak. Meski mempunyai reputasi menjulang, Balanda hanya sekali merengkuh kejayaan: Piala Eropa 1988.
Portugal, meski belum pernah memenangi apapun di kejuaraan Erora dan Dunia, merupakan kekuatan baru sepakbola dunia. Diperkuat beberapa pemain kelas wahid diantaranya mega bintang asal Real Madrid, Cristiano Ronaldo, wingger Manchester United Luis Nani dan gelandang tenaga kuda Chelsea Raul Meireles, Portugal diprediksi akan mampu berbicara banyak di Piala Eropa tahun ini.
Meski kans untuk ‘selamat’ dari fase grup tidak sebesar 2 tim di atas, tim besutan Paolo Bento bisa saja membuat kejutan seperti pada Piala Eropa 2004 dimana mereka nyaris menjadi jawara sebelum ditaklukan Yunani dengan skor 0-1 di babak final. Dengan gaya permaian ciamik ala Samba yang menjadi karakter tim besutan Paolo Bento ini, asksi punggawa Seleccao das Quinas layak diwaspadai lawan-lawannya.
Beberapa kalangan menilai kans Denmark lolos dari ujian berat grup B sangat tipis. Namun karakter tim Skandinavia yang dikenal gigih dan petarung di lapangan tidak bisa dipandang sebelah mata. Dibesut pelatih berpengalaman, Morten Olsen dan digawangi pemain-pemain bagus yang ditempa di kompetisi ketat Eropa sepeti defender Liverpool, Daniel Agger, Denmark tentu tidak mau hanya numpang lewat dan langsung kandas di fase grup.
Publik sepakbola pasti masih ingat dua dekade silam, pada Piala Eropa 1992, Dinamit Denmark meledak di putaran final. Yang menjadi korban ledakan pada saat itu adalah dua raksasa sepakbola: Belanda dan Jerman.