Arteri Selesai, Bisnis Perhotelan di Kabupaten Pasuruan Hidup Lagi

254
Tourism Run - Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Irsyad Yusuf, Ketua PHRI Kabupaten Pasuruan Djoko Widodo dan General Manager Finna Golf Rina Maharani membuka Tourism Run, Minggu (13/5/2012)

Prigen (wartabromo) – Setelah sempat mati suri, bisnis perhotelan dan restoran di Kabupaten Pasuruan mulai hidup lagi. Arus lalu-lintas dari Surabaya – Pasuruan yang sudah kembali lancar seiring selesainya pembangunan jalan Arteri Porong membuat kunjungan dan okupansi hotel mengalami peningkatan.

“Satu setengah bulan terakhir kunjungan dan okupansi hotel mengalami peningkatan,” jelas Djoko Widodo, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupetan Pasuruan dalam acara Tourism Run di Finna Golf, Prigen, Minggu (13/5/2012).

Semenjak meluapnya lumpur Lapindo 6 tahun silam, dunia pariwisata terutama bisnis perhotelan dan restoran di Kabupaten Pasuruan seperti mati suri. Kunjungan dan okupansi hotel terjun bebas hingga 40%.

Kemacetan parah akibat terputusnya tol Surabaya – Gempol serta banyaknya gejolak warga yang menuntut ganti rugi tanah mereka yang tenggelam lumpur menjadi alasan utama penurunan okupansi hotel. “Banyak pemesan yang membatalkan booking,” jelasnya.

Meski saat ini peningkatan kunjungan dan okupansi hotel masih berkisar antara 5 – 10%, PHRI optimis jumlah itu akan terus meningkat. “Seiring dengan semakin lancarnya transportasi dari Surabaya – Pasuruan, kita optimis akan terus meningkat,” jelasnya.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Irsyad Yusuf yang hadir dalam acara itu menyambut baik kabar peningkatan kunjungan dan okupansi hotel. Kembali sehatnya dunia pariwisata terutama bisnis perhotelan dan restoran otomatis akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak.

“Pajak dari dunia pariwisata sangat singnifikan. Sebagai bagian dari pemerintah kabupaten saya berharap duni pariwisata Pasuruan terus berkembang,” kata Irsyad.

Ke depan, Irsyad berharap agar pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata lebih memperhatikan masyarakat sekitar. Berbagai potensi yang ada di tengah masyarakat harus bisa dioptimalkan sehingga perekonomian mereka juga terangkat.

“Masyarakat harus dilibatkan secara langsung dalam pengembangan sektor pariwisata,” tandasnya.

Sedikitnya 30 hotel baik berbintang maupun melati yang menjadi anggota PHRI Kabupaten Pasuruan. Selain itu terdapat 18 restoran, 1 lembaga pendidikan perhotelan serta 1 industri yang memproduksi souvenir. (jr/jr)