Dua Kali Datang ke RSUD , Pasien Jamsostek Disuruh Pulang

687

Bangil (wartabromo) – Nelongso, itulah kata untuk menggambarkan nasib Kartani (50) warga Dusun Kebonduren Desa Tejowangi Kecamatan Purwosari, Pasuruan. Pasalnya, Pria yang bermaksud berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil tersebut harus menelan kecewa lantaran tak mendapatkan perawatan dan pelayanan apapun dari pihak rumah sakit meski ia sudah dua kali datang ke bagian Radiologi.

Ditemani dua orang adik kandungnya, Kartani tergolek lemas tidur di lantai teras belakang RSUD Bangil, Pasuruan, Selasa (30/3/2013). Pria yang menggunakan fasilitas Jamsostek untuk rencananya berobatnya tersebut tak kuasa menahan rasa sakit yang dideritanya Ia justru tak mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit melainkan disuruh pulang kembali untuk yang kedua kalinya oleh petugas rumah sakit.

“Kami cuma ingin berobat, kok dipersulit seperti ini,” ujar Maryam adik kandung pasien.

Menurutnya, kedatangannya adalah yang kedua kalinya setelah sebelumnya pada tanggal 22 mei lalu, salah seorang petugas di bagian radiologi memintanya untuk membawa kakaknya, Kartani berobat pada tanggal 30 mei 2013 saja tanpa alasan yang jelas. Karenanya, ia pun pulang dengan membawa secarik kertas memo bertuliskan tanggal ia diminta untuk kembali lagi.

“Eh, disini kok mala disuruh ngemper (menggelandang,red) dan diminta pulang lagi,” tukasnya kecewa.

Kartani sendiri meneruskan rujukan dari pihak Puskemas Purwodadi untuk melakukan pemeriksaan USG pada perutnya yang membesar. Namun seperti sebelumnya, ia justru mendapatkan penolakan dari pihak rumah sakit. Kali ini, dengan alasan Dokter spesialis yang menangani sedang tidak ada ditempat karena sakit.

Terkait hal tersebut, pihak menejemen rumah sakit sendiri melalui Kepala Bidang pelayanan RSUD mengatakan, pihaknya belum tahu pasti kasus yang dialami oleh salah satu calon pasien pengguna Jamsostek tersebut. Menurutnya, pihaknya akan mempelajari kasus tersebut case by case termasuk ketidakhadiran Dokter spesialis yang biasanya menangani penyakit dalam.

“Ini bisa jadi pelajaran untuk melakukan pelayanan yang baik. Untuk masalah ini, kebetulan Dokternya tidak ada,” kilah dr. Amara Rosalina, Kabid Pelayanan RSUD Bangil.

Namun demikian, saat dilakukan kroscek terkait keberadaan Dokter tersebut, salah seorang petugas administrasi di bagian pelayanan justru menyatakan jika tidak ada pemberitahuan resmi jika Dokter sepsialis tersebut tidak hadir. (yog/yog)