Panggungrejo (wartabromo) – Banyak cara yang dilakukan oleh warga muslim untuk menunggu waktu bedug berbuka tiba. Di Pasuruan, terutama di daerah pesisir seperti Panggungrejo, Ngemplarejo dan sekitarnya. Kegiatan yang dikenal dengan istilah ngabuburit tersebut biasa dilakoni dengan kongkow-kongkow atau cangkrukan di pinggir Pelabuhan Kota Pasuruan.
Ngabuburit di Pelabuhan tersebut telah menjadi tradisi tahunan warga setiap hari menjelang waktu berbuka. Mereka rata-rata adalah anak-anak muda kampung nelayan serta warga Pasuruan yang ingin mengisi waktunya sambil melihat para nelayan yang datang sehabis melaut serta menunggu matahari tenggelam di ufuk barat.
Pesona matahari tenggelam dengan hamparan air laut yang luas terbentang menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk menantikan kumandang adzan maghrib dari surau-surau dan masjid jami’ Kota Pasuruan sebagai tanda waktu berbuka.
Salah satu lokasi yang paling tepat dan kerap menjadi favorit untuk menyaksikan keindahan matahari tersebut adalah pelabuhan bagian utara yang berdekatan dengan lokasi parkir kapan-kapal nelayan. Di sini, sejumlah muda-mudi sambil membawa kamera saku bisa kita jumpai bergaya mengabadikan moment indah matahari yang hendak ke peraduan serta para nelayan yang pulang melaut.
“Nunggu waktu buka sembari mencari teman baru, “ Ujar Vita, salah satu pengunjung dermaga pelabuhan yang terlihat sibuk memotret salah seorang temannya.
Tak hanya Vita, salah seorang karyawan Pier Rembang, Farel, yang sempat ditemui wartabromo juga mengaku sengaja datang usai pulang kerja untuk ngabuburit menyaksikan keindahan pelabuhan.
“Ngabuburit sambil tepe- tepe, “ ujarnya sambil tersenyum.
Keramaian Pelabuhan Kota Pasuruan yang dimanfaatkan oleh warga untuk ngabuburit pun kian semarak dengan kehadiran puluhan pedagang binaan diskoperindag Kota Pasuruan yang berjajar menjajakan dagangannya di sepanjang pelabuhan.(dyt/yog)