Tanda Syukur, Nelayan Pasuruan Larung Kepala Kerbau di Laut

714

petik-laut-pasuruan1Ngemplakrejo (wartabromo) – Suasana terik matahari yang menyengat tak menyurutkan langkah ratusan nelayan Ngemplakrejo, Kota Pasuruan untuk menaiki perahu yang telah disiapkan oleh Panitia Petik Laut, Sabtu (1/3/2014).

Sebuah replika perahu berukuran panjang 2 meter dan tinggi 50 centimeter terbuat dari sterofoam telah disiapkan dan sudah dihias sedemikian rupa. Sebuah kepala kerbau jantan dan jenang beras merah juga telah diletakkan di dalam perahu yang sekelilingnya ditaburi aneka bunga tujuh rupa.

Selang kemudian, sekitar pukul 10.00 wib, air laut mulai pasang dan perahu-perahu nelayan itu pun siap membawa larung sesaji kepala kerbau ke tengah perairan Pasuruan sebagai simbol pelaksanaan tasyakuran petik laut segera dimulai.

Baca Juga :   Inilah 15 Orang Rombongan Pelayat Probolinggo yang Meninggal Dunia

Seorang ustad bernama Maksum diminta oleh warga untuk memimpin do’a bersama di dekat perahu sesaji agar pelaksanaan larung berjalan dengan lancar.

“Bismillah, semoga keberkahan atas rasa syukur ini terkabul. Amin,” ujar Maksum.

Tak berapa lama, sejumlah pemuda memakai kaos garis-garis merah putih (dikenal dengan sebutan pakaian sakera) mengangkat perahu larung tersebut ke atas salah satu kapal nelayan yang akan ditempati oleh para tokoh agama dan pejabat daerah seperti Walikota Pasuruan dan jajarannnya.

Angin laut yang berhembus, ombak yang menderu dan teriknya panas matahari membuat suasana larung kian menarik. Wartawan wartabromo.com yang ikut dalam rombongan ini pun menyaksikan secara langsung belasan perahu nelayan berjejer membentuk formasi lingkaran besar guna memberikan ruang bagi pelaksanaan pelepasan sesaji kerbau yang dibawa.

Baca Juga :   Dianggap Ngawur Saat Razia Tilang, Warga Lurug Poslantas Kejayan

Tampak dari kejauhan sejumlah kapal patroli milik polairud dan TNI AL ikut memantau prosesi petik laut ini untuk memastikan tidak terjadi apapun selama kegiatan.

“Larung sesaji petik laut ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Kita harus bersyukur pada pencipta agar tangkapan ikan semakin banyak,”ujar Tafsir salah seorang nelayan.

Usai dibacakan mantra dan do’a-do’a, perahu larung selanjutnya dilepaskan ke tengah laut bebas.

Tak berapa lama kemudian, puluhan anak-anak dan remaja yang ikut dalam rombongan tersebut langsung menceburkan diri dari atas kapal ke tengah laut. Berebutan kepala kerbau dan taburan bunga tujuh rupa yang berada dalam perahu larung. Tak mau ketinggalan, sejumlah nelayan lainnya pun langsung mengambil air laut dan menyiramkannya ke atas perahu yang ditumpanginya. Penumpang kapal ikut basah kuyup ?, Pastinya.

Baca Juga :   Liputan TV di Bromo Dikenakan Tarif Rp.10 Juta

“Ini tradisi. Tahun ini kita bersama-sama pemerintah melalui Disporabud dan Kelompok nelayan menggelar secara serentak, mudah-mudahan hasil tangkapan ikan kita melimpah,” ujar Ahmad Gatot, Panitia pelaksana petik laut 2014.

Kegiatan petik laut ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi Kota Pasuruan ke-328. Sejumlah hiburan rakyat digelar dalam kegiatan ini mulai Sabtu 1 maret 2014 hingga Minggu, besok. (yog/yog)