Harapan Warga Sekitar Lapangan Terbang TNI AL Grati Pasuruan

1183
dok. wartabromo.com

Pasuruan (wartabromo) – Lapangan Terbang (lapter) di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AL, Grati, Kabupaten Pasuruan, pekan depan akan diresmikan. Warga yang tinggal di sekitar instalasi militer tersebut berharap hak-hak mereka dipenuhi, terutama hak rasa aman dan ketenteraman.

“Hal itu yang harus lebih dulu diperhatikan agar warga bisa beraktivitas tanpa terganggu latihan tempur,” kata Kades Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Purwo Eko, Kamis (4/9/2014).

Eko menyatakan kegiatan latihan militer di tengah pemukiman penduduk, terutama dengan pengoperasionalan lapter, berpotensi mengganggu kegiatan warga. Meski sampai saat ini belum ada persoalan, suara tembakan dan ledakan dari pasukan tempur yang berlatih perang kerap mengganggu kenyamanan warga.

Baca Juga :   ‘Kisruh KMP dan KIH Segara Berakhir’

Ditanya rencana relokasi 10 desa yang berada di lahan sengketa tersebut, Eko mengatakan hingga kini belum ada pembicaraan antara TNI AL dan warga.

“Relokasi kan akan menghapus status hukum desa yang sudah diakui pemerintah pusat,” tandasnya.

Pihaknya berharap, jika terjadi relokasi, sebaiknya mulai saat ini dilakukan sosialisasi kepada warga agar tidak menimbilkan gejolak. Selaian rasa aman dan nyaman, warga juga mengharapkan manfaat ekonomi dari instalasi militer tersebut

”Kami minta tidak ada penyingkiran masyarakat di sekitar kawasan latihan perang,” pungkasnya.

Sementara itu, meski lapter belum diresmikan, banyak pesawat latih mulai terbang di langit Pasuuran. Artoyo, Kades Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, mengatakan aarga tidak merasa cemas atau terganggu dengan pesawat tersebut meski jarak desanya dengan lapter hanya sekitar 500 meter.

Baca Juga :   Cawet Wesi Anti Zina

“Warga masih merasa aman,” kata Artoyo. (fyd/fyd)