Jamaah Haji Indonesia Meninggal karena Peristiwa Mina Jadi 41 Orang

818

image

Makkah (wartabromo) – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mengidentifikasi 41 jamaah haji Indonesia yang wafat karena peristiwa Mina. Hal itu menyusul telah teridentifikasinya kembali tujuh jenazah jamaah haji Indonesia yang ada di pemulasaraan Mu’aishim sampai dengan  Senin (28/09) dini hari waktu Arab Saudi.

“Sampai dengan saat ini, kami telah menginventarisasi jamaah haji korban peristiwa Mina dengan informasi sebagai berikut: jamaah meninggal dunia pada rilis sebelumnya sebanyak 34 orang, saat ini teridentifikasi lagi sebanyak tujuh orang sehingga jumlah total menjadi sebanyak 41 orang,” demikian dijelaskan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil di Makkah, dikutip dari lama kemenag.go.id, Senin (28/09).

Baca Juga :   Tak Kunjung Digaji, Puluhan Buruh PT Surabaya Rending Plastic Sweeping Pabrik

Adapun tujuh jamaah haji yang baru teridentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Ruswati Karim Lawadang, kloter BPN 5 nomor paspor A8925437;
2. Warnita Habib Basa, kloter BTH 4 nomor paspor B0822105;
3. Rosidah Adjo Madusri, kloter JKS 61 nomor paspor B0745303;
4. Sitti Lubabah Arsyad Ngolo, kloter UPG 10 nomor paspor B0693565;
5. Yusriani Muhammad Qohar, kloter SUB 48 nomor paspor A6885226;
6. Ardani Moch Ali Siradj, kloter SOC 29 nomor paspor B0802886; dan
7. Junaedi Sjahrudin Marjun, kloter SUB 36 nomor paspor B1021715

Selain itu, jamaah haji Indonesia yang cedera yang dirawat di rumah sakit juga bertambah empat orang  sehingga jumlah total menjadi 10 orang. Keempat jamaah teridentifikasi baru yang saat ini dirawat adalah:

Baca Juga :   Terobos Lampu Merah di Tamandayu, Penumpang Ojek Tewas

1. Aam Amalia Rustama, kloter JKS 61 nomor paspor B0929863 dirawat di RS Arofah;
2. Murtiningsih Neman Sunar Akun, kloter SUB 48 nomor paspor B1225295 dirawat di RS Security Force Awali;
3. Sapuna Muntaha Hedan, kloter SUB 48 nomor paspor B1381244 dirawat di RS. King Abdullah dan kemudian dipindahkan ke RS Jeddah;
4. Maryam Pauli Kiming, kloter UPG 10 nomor paspor B0693505 dirawat di RS Security Force Awali.

Kata Djamil, kejadian pada Kamis (24/09) pagi itu memang memakan korban yang cukup banyak dari berbagai negara, sehingga  memerlukan banyak waktu untuk dapat mengetahui secara jelas dan akurat tentang identitas jamaah yang bersangkutan.

Baca Juga :   2 Tahun Dibangun, Rumah Sakit di Gempol Akhirnya Diresmikan

“Kondisi ini juga mengharuskan kami berlomba dengan waktu dikarenakan semakin lama waktu identifikasi, semakin sulit kami dapat mengenali jamaah haji yang wafat,” katanya. (fyd/fyd)