Beji (wartabromo) – Kabupaten Pasuruan memiliki candi yang megah di Dusun Kebon Candi Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji. Nama candi yang dibangun di antara kurun waktu abad 10-11 M ini dikenal dengan nama Candi Gunung Gangsir.
Menurut mitos penduduk sekitar, nama ‘gunung’ diambil dari keberadaan bangunan candi ini pada masa lampau yang dilingkupi oleh gunung, sedangkan kata ‘gangsir’ (Jawa: nggangsir) berarti menggali lubang di bawah permukaan tanah.
Sebagian literatur menyebut candi ini merupakan tugu peringatan atas keberhasilan sistem pertanian masyarakat waktu itu. Namun sebagian lagi menulis sebagai tempat pemujaan pada para dewa.
Candi yang berada dalam tanggungjawab Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan Mojokerto, ini selalu didatangi pengunjung setiap hari, meskipun tidak banyak.
“Ada warga yang datang untuk melihat-lihat, ada pelajar, juga ada peneliti,” kata Nurjanah (53), Juru Pelihara Candi Gunung Gangsir, Kamis (8/10/2015).
Namun, kata Nurjanah, banyak juga warga yang percaya bahwa candi tersebut bisa mendatangkan rejeki secara tiba-tiba.
“Biasanya pada malam hari Jum’at Legi banyak yang ritual. Katanya ada yang mendapatkan biji emas setelah semedi,” ungkap Nurjanah.
Percaya tidak percaya, hal itu dituturkan juru pelihara yang sudah bertahun-tahun dipercaya menjaga candi.
Mau coba semedi? (fyd/fyd)
