Protes Kenaikan Biaya Kuliah, Mahasiswa Probolinggo Demo Rektorat

1979

Dringu (wartabromo) – Ratusan mahasiswa Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo, mendemo rektorat, menuntut kampus menurunkan biaya kuliah, Senin (09/11/2015). Mahasiswa juga menuntut transparansi keuangan kampus.

Korlap aksi Deni Ilham, mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk kekesalan mahasiswa terhadap kondisi kampus karena menaikkan biaya kuliah dengan nilai yang tidak wajar dan tanpa pernah bermusyawarah dengan mahasiswa.

“Ini sudah keterlaluan. Pihak rektorat harus menjelaskan kepada kami, apa yang melandasi kenaikan biaya pendidikan di kampus ini,” ujar Deni Ilham, saat berorasi di depan pintu gerbang UPM jalan Yos Sudarso, Desa Pabean, Kecamatan Dringu.

Ia mengatakan ada beberapa poin yang menyebabkan mahasiswa menuntut transparansi kampus. Antara lain yakni, pertama uang pengembangan kampus semakin mahal, namun tak ada pembangunan di lingkungan kampus yang memiliki mahasiswa sekitar 5000 orang itu. Kemudian uang Biaya Kegiatan Kemahasiswaan (BKK) tidak jelas jalan alurnya, dimana mahasiswa ditarik Rp 10 – 20 per orang.

Baca Juga :   Sidak Wisata Selokambang, Wabup Lumajang Temukan Kejanggalan

Ketiga adalah uang asuransi sebesar Rp 25 per mahasiswa pada tahun akademik 2013-2014 hilang begitu saja. Yang terakhir adalah biaya ujian semester yang naik seratus persen. Sebelumnya hanya Rp 50 ribu naik menjadi Rp 100 ribu, dengan alasan harga kertas dan honor dosen naik.
“Semua itu hanyalah akal-akalan rektorat untuk mengeruk keuntungan dari mahasiswa. Karena fasilitas yang didapat mahasiswa tidak sesuai dengan yang sudah dibayarkan kepada kampus,” katanya.

Setelah berorasi sekitar 30 menit, akhirnya perwakilan mahasiswa ditemui Rektor UPM Saiful Bahri. Dalam pertemuan itu, pihak rektorat enggan menurunkan biaya ujian. Namun, mereka berjanji dalam seminggu kedepan kartu asuransi didistribusikan dan uang BKK akan dilaporkan.

Baca Juga :   Laga Ujicoba, Persekap Pesta 5 Gol ke Gawang Persesa

“Uang pembangunan kampus dalam 6 bulan kedepan akan diwujudkan dalam bentuk musala,” ujar Rektor UPM Saiful Bahri.
Mahasiswa yang mendapat pengawalan ketat dari pihak keamanan, berjanji akan melakukan aksi besar-besaran jika dalam 1 minggu, pihak rektorat ingkar janji. (saw/fyd)