Situs Raos, Saksi Berdirinya Kerajaan Majapahit yang Kesepian

5555
Foto: M Rozikin

Gempol (wartabromo) – Situs Raos Pacinan yang terletak di Dusun Raos, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit di Kabupaten Pasuruan. Situs ini menandai awal berdirinya kerajaan besar yang menguasai nusantara dan disegani pada masanya.

Situs ini berada sekitar 50 meter dari Kali Porong atau sekitar 1,5 kilometer dari perkampungan dan ‘tersembunyi’di balik perkebunan tebu. Warga setempat lebih sering menyebut situs ini dengan nama “Recoan” yang artinya Arca.

Situs ini sudah tidak sempurna. Beberapa bagiannya hilang entah kemana. Hanya tersisa dua arca yang juga tidak sempurna bentuknya serta beberapa bagian situs lainnya. Situs ini juga sepi dari pengunjung. Dan menurut warga, memang selalu sepi. Situs Raos bahkan tidak memiliki juru kunci sebagaimana situs lainnya.

Baca Juga :   Anggotanya Diamankan Densus di Bandara, Ketua DPRD : Itu Bukan Perjalanan Dinas

Situs Raos tampak kesepian. Padahal dari sinilah, Kerajaan Besar Majapahit berawal.

Foto: M Rozikin

Dua tahun setelah Kerajaan Singasari hancur, menantu kerajaan yang didirikan Ken Arok tersebut, Raden Wijaya, mengatur strategi untuk menggempur Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang. Dibantu ahli strategi, Bupati Sumenep Arya Wiraraja, mereka memanfaatkan kedatangan balaentara dari Mongol.

Kedatangan balatentara Mongol sebagai jawaban atas penghinaan Raja Singasari kepada utusan Kaisar Meng Ci beberapa tahun sebelumnya. Balatentara Mongol datang dengan tujuan menghancurkan Singasari. Namun karena Singasari sudah ditaklukkan Kediri, Raden Wijaya dan Arya Wiraraja mengarahkan target serangan Mongol ke Kediri.

Lokasi pertemuan antara tentara Mongol dengan pengikut Raden Wijaya di daerah Carat yang dulunya bernama Rubat Carat — yang merupakan muasal nama Desa Carat. Situs Raos Pacinan menjadi saksi aliansi antara Pasukan Raden Wijaya dan tentara Mongol. Karena bantuan dari balatentara Mongol ini, Kediri berhasil ditaklukkan dan berdirilah Kerajaan Majapahit.

Baca Juga :   Anggota Keluarga Hilang, Keluarga Asal Surabaya Bakal Beri Rp 20 juta Bagi Penemu

“Dulu banyak dikunjungi orang Cina, tapi sudah beberapa tahun ini sepi,” kata Dwi Priyo (34) salah satu warga, Sabtu (19/12/2015).

Priyo mengaku akan senang jika situs tersebut ramai. Ia berharap agar pihak berwenang memperhatikan situs tersebut. “Ya harapan saya diperbaiki. Minimal dikasih pagar,”ujar Priyo. (roz/fyd)