Bangil (wartabromo) – Aksi begal berdarah yang menewaskan seorang korban dan dua pelaku di Jalan Raya Kawisrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, memantik reaksi legislatif. Semua pihak terkait harus duduk bersama mencari solusi aksi pembegalan yang kembali marak.
“Banyak yang kita ambil dari peristiwa itu, yang harus kita carikan solusi sehingga tidak terulang kembali peristiwa seperti itu di daerah kita,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan M Shobih Asrori, Senin (18/4/2016).
Meski mengutuk aksi para pelaku begal yang kejam pada korban, namun politisi PKB ini juga menyayangkan aksi main hakim masyarakat.
“Begalnya juga begitu sadis. Masyarakat sebenarnya juga tidak boleh berbuat seperti itu. Oleh sebab itu harus kita carikan solusinya kenapa begal bisa sesadis itu membunuh orang dan apa yang menyebabkan masyarakat marah luar biasa kayak begitu,” terangnya.
Shobih menjanjikan akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk mencari solusi.
“Nanti akan kita koordinasikan dengan semua pemangku kepentingan untuk duduk bersama biar bisa melaksanakan tugasnya masing-masing dengan benar,” terangnya.
“Kemudian juga perlu digalakkan operasi oleh aparat terutama di daerah yang sepi dan rawan. Perda tentang Poskamling yang sudah kita miliki perlu disosialisasikan dan digiatkan kembali,” pungkasnya.
Dua begal motor yang beraksi di Jalan Raya Kawisrejo Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Minggu, malam, tewas dimassa oleh warga setelah berhasil ditangkap usai beraksi.
Amuk massa tak terbendung setelah warga berhasil menangkap 3 orang pelaku begal motor yang telah membacok seorang pengendara motor bernama Tohir (45), warga Desa Manikrejo Kecamatan Rejoso.
Para pelaku dihajar dengan cara dilucuti pakaiannya, dipukuli bahkan diseret dengan menggunakan motor. Dua pelaku begal motor itu pun tewas di lokasi kejadian. Sementara seorang lagi kritis dan berhasil diselamatkan petugas yang datang ke lokasi kejadian. (fyd/fyd)
