Narapidana Sulap Kayu Bekas Jadi Miniatur Cantik Bernilai Jual Tinggi

1245

Kraksaan (wartabromo) – Berbekal kayu bekas, sekelompok narapidana di Rumah Tahanan (rutan) Kelas IIB Kraksaan, menciptakan berbagai miniatur cantik bernilai jual tinggi. Selain sebagai bekal usaha saat bebas, asah kreatifitas ini juga untuk menekan keributan antar warga binaan.

Napi kreatifHidup dalam jeruji besi, tidak menyurutan semangat narapidana penghuni RutanKraksaan ini untuk berkarya. Bertempat di bengkel kerja Rutan, sekelompok narapidana bahu membahu membuat miniatur cantik. Kali ini, warga binaan dari kasus pencurian kendaraan bermotor membuat miniatur Harley Davidson dan kapal Pinisi.

Berbahan kayu bekas dan alat – alat seadanya, mereka mulai memotong, menghaluskan dan merangkai kayu menjadi miniatur dengan perekat lem. Mereka hanya butuh waktu tiga puluh menit, untuk menghasilkan satu unit miniatur Harley Davidson maupun kapal Pinisi.

Baca Juga :   KPU Kota Pasuruan Seleksi 19 Calon Anggota PPK Tambahan

“Setelah keluar nanti, kami melanjutkan ketrampilan ini. Ya sebagai bekal agar dapat bermasyarakat kelak,” ujar Handoko, salah satu napi rutan kelas IIB Kraksaan, Jumat (19/8/2016).

Bahkan tidak hanya miniatur cantik, para narapidana juga lihai membuat pot, bunga akar juga bunga hias sintetis. Kendala utama dalam asah kreatifitas ini adalah minimnya peralatan. Serta pemanfaatan bengkel kerja yang bergantian dengan warga binaan lainnya.

Pemberdayaan kerajinan tangan ala warga binaan dilakukan pihak rutan sebagai bekal keterampilan usaha mandiri saat napi bebas nanti. Selain itu, juga untuk menekan keributan antar narapidana yang belakangan kian marak terjadi.

“Kami membekali warga binaan dengan harapan setelah mendapat ketrampilan mereka tidak kembali ke jalan yang sala,” kata Kasubsi Pelayanan Rutan Kelas IIB Kraksaan.

Baca Juga :   Urai Persoalan Jalan Rusak, Transmarga Dukung Tim Bentukan Bupati Pasuruan

Hasil kreativitas para narapidana ini, selanjutnya dijadikan cenderamata sebagiannya juga dijual langsung kepada pemesan dengan harga jual Rp. 300 ribu hingga Rp. 3 juta per unit.

Keributan antar penghuni di Rutan Kelas IIB Kraksaan sendiri berpotensi terjadi, karena rutan tengah overload. Dengan kapasitas hanya 162 orang, rutan justru dihuni 304 tahanan. (saw/fyd)