Uniknya Lomba Makan Krupuk Memakai Sepatu Roda

1536

Mayangan (wartabromo) – HUT Kemerdekaan RI identik dengan berbagai perlombaan, seperti makan krupuk. Berbeda dengan daerah lain, di Kota Probolinggo lomba makan kerupuk dilakukan dengan memakai sepatu roda.

Mayoritas peserta yang merupakan anak usia TK pun harus berusaha menyeimbangkan tubuh, saat makan krupuk. Mereka nampak kesulitan, karena sepatu roda yang dipakai kaki berjalan seiring gerakan tubuh. WARTABROMO/Sundari AW
Mayoritas peserta yang merupakan anak usia TK pun harus berusaha menyeimbangkan tubuh, saat makan krupuk. Mereka nampak kesulitan, karena sepatu roda yang dipakai kaki berjalan seiring gerakan tubuh. WARTABROMO/Sundari AW

Mayoritas peserta yang merupakan anak usia TK pun harus berusaha menyeimbangkan tubuh, saat makan krupuk. Mereka nampak kesulitan, karena sepatu roda yang dipakai kaki berjalan seiring gerakan tubuh. Berulang kali harus menyeimbangkan tubuh, ditambah hembusan angin yang membuat kerupuk bergerak kesana-kemari, membuat peserta harus berusaha lebih keras.

“Senang bisa ikut lomba makan kerupuk pakai sepatu roda, bisa meluncur sebelum makan. Sulit karena kita harus menyeimbangkan tubuh dan disaat bersamaan harus makan krupuk secepat-sepatnya,” ujar salah satu peserta, Zahra, Minggu (21/8/2016).

Baca Juga :   Libatkan Basarnas, Pencarian Nelayan Hilang Dihantam Ombak Berlanjut

Ketua panitia Ariyadi (50) mengatakan, lomba makan kerupuk ini sendiri digelar untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke 71. Namun digelar berdasarkan ciri khas komunitasnya, yakni memakai sepatu roda. Peserta yang ikut pun lumayan banyak, sekitar 50 orang.

Lomba makan kerupuk ini sendiri, digelar di atas tanah bukan di atas beton demi alasan keamanan. “Kalau di lantai atau jalan aspal, khawatir membahayakan peserta. Karena jika tidak dapat menjaga keseimbangan, dapat tergelincir dan jatuh. Apalagi, mayoritas peserta ini masih anak-anak,” ujar Ariyadi.

Warga Jalan Mastrip Gang Salak, Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok ini menyebut, semangat kewarganegaraan harus ditanamkan sejak anak berusia dini. Sehingga tidak lupa dengan identitas bangsanya sendiri. “Karenanya kami gelar lomba ini, salah satu tujuannya, menanamkan rasa cinta tanah air dan patriotisme pada anak-anak kita,” tandas Ketua Komunitas Sepatu Roda Probolinggo.

Baca Juga :   Bertemu Walikota, Arek Pasuruan Curhat Soal Tempat Nongkrong dan Begal

Tak hanya sepatu roda beberapa lomba lain juga digelar, seperti lomba kelereng, dan sunggi tampah khusus orang tua. (saw/fyd)