Moco Ing Waskito, Ramalan Orang Jawa Kuno Soal Gempa di Bulan Safar

62336

Pasuruan (wartabromo) – Masyarakat Jawa Timur khususnya yang berada di wilayah Malang dan sekitarnya dikejutkan dengan getaran gempa pada Rabu (16/11/2016) malam sekira pukul 22.10 Wib. Gempa dengan kekuatan 6.2 Skala Richter tersebut terjadi di 127 Kilometer tenggara Kabupaten Malang. Informasi yang didapatkan, gempa tidak berpotensi pada tsunami.

Dalam arti harfiahnya, Gempa merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).

Dalam ajaran Islam, gempa merupakan tanda peringatan dari Allah agar manusia mawas diri terhadap tingkah lakunya selama ini serta melakukan amal kebaikan. Dalam hadits dan Al – Qur’an, Azab Allah terhadap kaum yang dholim dan aniaya berupa musibah gempa dan wabah penyakit. Bahkan, salah satu tanda terjadinya kiamat nanti adalah terjadinya gempa secara terus menerus.

Baca Juga :   Nyabu di Bulan Suci, 4 Pemuda Pandaan Dibekuk Polisi

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, katanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Tidak akan datang Kiamat sehingga banyak terjadi gempa bumi” [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan 13 : 81-82]

Suku Jawa atau orang Jawa kuno memaknai gempa merupakan sebuah pertanda alam dari sang pencipta agar manusia bisa membaca diri dan waspada atau dikenal ‘Moco ing Waskito’.

Masyarakat suku Jawa kuno membukukannya dengan istilah kitab primbon sebagai panduan untuk membaca watak ataupun tanda dan kejadian alam disekitarnya. Mereka mencatat, mencermati tanda – tanda alam tersebut saat mulai mengenal tulisan. Salah satunya mulai di tata menjadi sistem penanggalan, sistem musim, dan sisi rasi bintang. Sebagian lagi di patenkan menjadi catatan tanda-tanda alam.

Baca Juga :   Fasilitasi Kebutuhan Ramadhan, Pemkot Pasuruan Gelar Pesona Ramadhan Expo

Salah satu kitab primbon yang pernah dikenal oleh suku Jawa adalah Primbon Mujarab yakni kitab primbon bertuliskan pego ( huruf arab untuk menulis bahasa Jawa). Meski lambat laun, seiring perkembangan zaman, primbon Jawa semakin ditinggalkan.

Berikut tanda alam terkait gempa yang tertulis di kitab primbon Mujarabat, hanya sekedar untuk diketahui jadi bacaan dan diambil hikmahnya.

Lamun  ana lindu wulan Muharram alamat akeh wong kang perihatin, lamun wengi alamat larang pangan lan akeh pakewuh. (Jika ada lindu pada bulan Muharram (bulan pertama penanggalan Jawa), pertanda banyak orang (hidup) prihatin, jika lindu (gempa) terjadi pada malam hari, pertanda bahan pangan mahal dan banyak kesulitan)

Lamun ana lindu wulan Shofar rahino alamat wong negara pada ngaleh lan akeh lelara, lamun wengi alamat wong pada selamet ingdalem iku tahun.(Jika ada lindu (gempa) pada bulan Shofar siang hari, pertanda banyak orang dalam suatu negara yang berpindah (migrasi) dan banyak wabah penyakit, jika terjadinya lindu (gempa) malam hari, pertanda banyak orang yang selamat dalam setahun tersebut)

Lamun ana lindu wulan rabiul awwal rahina, alamat akeh wong oleh derajat lan akeh pakering, lamun wengi alamat akeh udan lan angin lan akeh ombak.(Jika ada lindu (gempa) pada bulan Rabiul Awwal siang hari, pertanda banyak orang mendapat pangkat (derajat) dan banyak pakering. Jika lindu terjadi pada malam hari pertanda banyak hujan dan angin, serta ombak yang besar).

Baca Juga :   Amankan Banyuwangi, Khofifah Dipastikan Menang Atasi Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018

(yog/yog)