Melawan Pencemaran Lingkungan dengan Fitoremediasi

897

Purwodadi (wartabromo.com) – Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI, menggelar kuliah tamu yang menghadirkan Profesor Masayuki Sakakibara Guru Besar Ehime University Jepang sebagai pembicara, Rabu (21/12/2016). Kuliah tamu ini membahas langkah nyata mengurangi pencemaran lingkungan, salah satunya dengan fitoremediasi.

Kepala Kebun Raya Purwodadi, R. Hendrian mengatakan industrialisasi yang terus berkembang harus diimbangi dengan langkah-langkah nyata untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Menurutnya, berbagai penelitian yang berbasis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengurangi polusi harus terus dilakukan, salah satunya dengan fitoremediasi.

“Fitoremediasi merupakan suatu proses menurunkan polutan di air dengan menggunakan tumbuhan. Selain genjer dan kangkung yang sudah banyak dikenal masyarakat, sebenarnya banyak sekali tumbuhan asli Indonesia yang potensial,” katanya.

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan Anggarkan Rp 12 Miliar untuk Irigasi

IMG_20161221_225624Ia juga sangat mengapresiasi kesediaan Profesor Masayuki untuk dapat memberikan kuliah tamu pada kesempatan kali ini.

“Pertemuan dengan Profesor hari ini, bukanlah pertemuan akhir. Kebun Raya Purwodadi akan menjalin kerjasama dengan banyak lembaga penelitian maupun instansi pendidikan baik di dalam negeri tetapi juga dengan luar negeri,” tutur Hendrian.

Koordinator jabatan fungsional peneliti Kebun Raya Purwodadi, Sugeng Budiharta, mengatakan, fitoremediasi sangat selaras dengan salah satu fokus penelitian Kebun Raya Purwodadi dalam menyelamatkan ekologi dengan merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS). Sebagaimana diketahui bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan banyak industri di sekitar aliran sungai termasuk di antaranya sungai Brantas.

“Fitoremediasi sangatlah selaras dengan fokus penelitian Kebun Raya Purwodadi dalam menyelamatkan ekologi dengan merehabilitasi aliran sungai atau DAS. Kita tahu bahwa Jawa Timur merupakan Propinsi dengan banyak industru disekitar aliran sungai termasuk sungan berantas,” pungkasnya.

Baca Juga :   Disperindag Kabupaten Pasuruan Lakukan Monitoring Makanan Takjil

Berdasarkan keterangan dari Pranata Humas Kebun Raya Purwodadi, Sanusi, dari banyak peneliti Kebun Raya Purwodadi yang mendapatkan kesempatan untuk ke luar negeri, tidak hanya karena mendapatkan beasiswa tetapi juga ada peneliti yang mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara tamu pada even Internasional seperti misalnya pada 2nd ASEAN Universities Workshop on Conservation Biology di Singapura pada 16 November tahun ini.

Acara tersebut dihadiri oleh para undangan dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, mahasiswa dari Universtas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), beberapa pelajar, guru dari SMKN Nguling dan SMKN 1 Purwosari, yang menjadi juara Cerdas Cermat Konservasi (CCK) September lalu, serta para staf Kebun Raya Purwodadi. (ros/fyd)