Berani Lawan Begal, Dua Guru Ini Terima Penghargaan dari Bupati Pasuruan

1127

Pasuruan (wartabromo.com) – Ani Agustini dan Himmatul Ulya, dua guru SDN Kejapanan 2 Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan patut diacungi jempol. Keduanya berani menghadapi ancaman pelaku kejahatan yang ingin menyakitinya saat pulang mengajar.

Atas keberaniannya tersebut, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf memberikan piagam penghargaan dan tali asih kepada mereka berdua di sela-sela acara olahraga bersama insan pendidikan di Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Jumat (24/03) pagi.

“Saya ikut prihatin dengan apa yang menimpa dua guru kita yang harus menghadapi perampok. Tapi saya ikut bahagia karena mereka masih baik-baik saja, meski seisi dompet ludes dibawa. Semoga tidak terjadi lagi pada mereka berdua dan guru-guru lain yang sedang bertugas,” kata Bupati Pasuruan usai menyerahkan piagam penghargaan.

Baca Juga :   Dua Pabrik di Pandaan Terancam Dihentikan Produksinya

WhatsApp Image 2017-03-24 at   08.21.14-1

Irsyad menegaskan bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja, kapan saja dan menimpa siapa saja, termasuk para guru. Untuk itu, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa waspada dan hati-hati dalam berkendara, utamanya para perempuan yang sekarang ini menjadi target sasaran para pelaku kejahatan.

“Saya berdoa untuk keselamatan seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan dan semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pasuruan menghimbau agar masyarakat tidak melewati jalan yang sepi sendirian, selalu melihat pergerakan yang mencurigakan melalui spion kaca, berkendara beramai-ramai, serta apabila melihat ada seseorang yang membuntuti, maka bisa meminta bantuan pengendara lain atau berhenti di jalan yang dalam kondisi banyak orang.

Baca Juga :   Dipertanyakan Warga, PT CJI Akui Telah Serahkan Rp 1,2 M di Kecamatan

Untuk diketahui, Ani Agustini dan temannya Himmatul Ulya nyaris menjadi korban pembegalan pada Jumat (17/01/2017) lalu. Tepatnya sepulang mengajar, keduanya berboncengan menuju arah Dusun Arjosari, Desa Kejapanan.

Ketika di tengah-tengah jalan, tiba-tiba keduanya dihadang dua orang laki-laki bertopeng yang meminta mereka berdua untuk menyerahkan dompet beserta motor yang dikendarainya.

“Kalau uangnya sudah dikuras habis, tapi kami berdua teriak-teriak dan meminta tolong agar sepeda kami tidak dirampas dan alhamdulilah tak lama ada orang-orang yang datang dan membuat perampok kabur dengan motornya,” ungkapnya. (mil/yog)