Ratusan Koperasi Belum RAT

1374

Tongas (wartabromo.com) – Hingga akhir April, ratusan Koperasi di Kabupaten Probolinggo belum melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Padahal sesuai peraturan, seharusnya mereka sudah melaksanakannya pada Maret lalu, setelah tutup buku pada Desember 2016.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo, hingga tahun 2017 mencapai 783 unit, dan 300 unit diantaranya sudah melaksanakan RAT. Sementara itu, ada 93 unit koperasi yang berhasil dibubarkan karena tidak aktif dan tidak melaksanakan RAT selama 3 tahun berturut-turut.

“Padahal berdasarkan aturan koperasi, setelah 3 bulan tutup buku, koperasi ini harus melaksanakan RAT. Koperasi yang belum melaksanakan RAT ini, dikarenakan belum tuntas laporan keuangannya,” kata Kadiskop dan Usaha Mikro, Santiyono, pada saat acara Cangkrukan Gerakan Koperasi, di Pendopo Kecamatan Tongas, Jum’at (28/4/2017).

Baca Juga :   Truk Pengangkut Pasir 'Kecemplung' di Tambak Garam

IMG-20170428-WA0114

Santiyono menuturkan terhadap koperasi yang belum melaksanakan RAT, pihaknya sudah berkirim surat peringatan. Tujuannya agar, koperasi ini segera melaksanakan RAT untuk mempertanggung-jawabkan aktifitas usaha selama setahun terakhir. Tak hanya memberi peringatan, Diskop juga melakukan pendampingan atau asistensi.

“Tidak mudah membubarkan koperasi, apalagi jika dalam koperasi itu ada fasilitas dana pemerintah dalam aset yang dimiliki. Jika koperasi itu tidak aktif, opsi agar tidak dibubarkan yakni dengan mengganti pengurus yang baru sesuai regulasi,” ungkap pria asal Situbondo ini.

Sementara itu, Ketua Dekopinda Kabupaten Probolinggo Joko Rohani, mengatakan minimnya kualitas SDM pengurus koperasi menjadi salah satu kendala dalam menyusun laporan keuangan. Sehingga, keterlambatan laporan keuangan itu berimbas pada keterlambatan RAT. Karena ia mendorong agar koperasi yang ada memanfaatkan aplikasi komputerisasi untuk menghitung neraca usaha.

Baca Juga :   Warga Pasuruan Tangkap Tuyul Pencuri Uang

“Sekitar 50 persen koperasi disini belum menggunakan komputerisasi dalam mencatat usahanya. Sehingga kami terus mendorong agar koperasi berbasis Informasi Teknologi (IT), sehingga pencacatan usaha semakin mudah, cepat, efisien dan lebih berinovasi dalam mengembangkan koperasinya,” tuturnya. (saw/saw)