Sepi Peminat, PDIP Probolinggo Perpanjang Penjaringan Cabup/Cawabup

848

Dringu (wartabromo.com) – Sepi peminat, DPC PDIP Kabupten Probolinggo memperpanjang penjaringan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Probolinggo. Penjaringan yang semestinya berakhir Jumat (9/6/2017) diperpanjang sampai 20 Juni nanti.

“Perpanjangan dilakukan karena pilbup dinilai masih jauh, kami sudah melapor ke DPD Jawa Timur. Untuk pengambilan formulir sampai tanggal 20, sedangkan pengembaliannya tanggal 30 Juni,” kata Tim Advokasi Penjaringan Cabup dan Cawabup dari PDIP, Suhud kepada wartabromo.com, Kamis (15/6/2017).

Dari data yang dimiliki tim penjaringan, hingga kini, hanya ada satu figur yang mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran calon. Figur itu adalah Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo yang juga pimpinan Komisi VIII DPR-RI, Abdul Malik Haramain.

Baca Juga :   Ini Lima Aksi Buruh 'May Day' di Wilayah Pasuruan Hari Ini

Sementara itu, Ketua DPC PDIP setempat, Timbul Prihanjoko yang telah mengambil formulir untuk Cawabup, namun belum mengembalikan.

IMG-20170615-WA0004

PDIP Kabupaten Probolinggo selain menjaring dari kalangan umum, juga melakukan penjaringan nama untuk diusulkan oleh pengurus ranting, PAC hingga DPC.

Suhud menuturkan dalam proses internal, cabup yang muncul adalah incumbent, Puput Tantriana Sari dan Timbul Prihanjoko. Saat ini, kedua figur itu menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo.

“Dua nama ini muncul dari proses internal. Dengan begitu, hingga saat ini sudah ada tiga nama yang kami kantongi,” terang politisi asal Kecamatan Besuk ini.

Terkait dengan munculnya Bupati Tantri, Suhud mengaku sudah berkomunikasi dengan Ahmad Rifa’i, Ketua DPD Nasdem Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, Nasdem diketahui sudah menyatakan mendukung Tantri untuk maju lagi dalam pemilihan bupati 2018.

Baca Juga :   Persekabpas Target Curi Poin di Kandang Persibara

“Tim sudah mengkomunikasikan hasil penjaringan internal kepada figur yang muncul. Namun, hingga saat ini, kami belum memperoleh jawaban dari yang bersangkutan. Meski begitu, komukasi politik tetap kami lakukan,” tandas Suhud. (cho/saw)