Sejak Ramadan Hingga Lebaran, Harga Bahan Pokok Di-Klaim Stabil

957

Pasuruan (wartabromo.com) – Harga sejumlah kebutuhan pokok selama ramadan hingga lebaran berlangsung di wilayah Kabupaten Pasuruan, diklaim stabil bahkan cenderung mengalami penurunan.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag, Gatot Sutanto mengungkapkan, bahwa stabilitas harga tersebut terjadi diantaranya karena seimbangnya antara pasokan atau persediaan dan permintaan barang.

Dijelaskan hal tersebut didasarkan pada hasil pantauan oleh pemerintah, di tiga pasar tradisional yang dilakukan beberapa waktu terakhir setelah perayaan lebaran lalu.

“Dari pantauan di pasar Sukorejo, Pandaan dan Bangil, harga stabil,” ungkap Gatot, di sela acara halal bil halal di gedung Pemkab Pasuruan, Senin (3/7/2017).

beras raskin pasuruan

Dijelaskan, harga beras berbagai jenis saat ini antara Rp 9.000/kg – Rp10.300/kg, didampingi harga gula pasir yang tetap bertahan di Rp12.500/kg bahkan di sejumlah pedagang Pasar Sukorejo sebesar Rp12.000/kg.

Baca Juga :   Lima Kandidat Berebut Rekom PPP untuk Pilwali Probolinggo

Sedangkan minyak goreng curah pada kisaran harga Rp 11.500/kg (liter), namun harga daging sapi di ketiga pasar terdapat perbedaan pada kisaran Rp103.000/kg hingga Rp106.000/kg.

Pun harga daging ayam broiler di tiga pasar dimaksud, mengalami variasi harga di kisaran antara Rp33.500/kg sampai Rp34.000/kg.

Selain itu, daging ayam kampung juga terdapat perbedaan di antara Rp 59.000/kg hingga Rp62.000/kg.

Lebih jauh disebutkan oleh Gatot, harga telur ayam ras (petelur) sebesar Rp19.000/kg, telur ayam kampung Rp 40.000/kg.

Bahkan susu kental manis terdapat kisaran pada Rp10.000/397gr (kaleng) sampai dengan jagung pipilan kering yang terpatok pada Rp 6.500/kg.

Harga-harga bahan pokok ini, dalam beberapa hari kemarin, secara umum dipastikan tidak mengalami perubahan.

Baca Juga :   Sudah 3 Korban Meninggal, Dinkes Belum Nyatakan KLB Difteri

“Kami kan selalu cek harga sebagai bahan laporan data online ke Siskaperbapo Disperindag Jawa Timur,” pungkas Gatot. (ono/ono)