Geger Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Warga Blado Kulon

1569

 

Probolinggo (wartabromo.com) – Sepekan terakhir, warga Dusun Krajan, Desa Blado Kulon, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, digegerkan dengan tumbuhnya bunga bangkai di halaman rumah warga. Fenomena langka ini membuat penasaran hingga menjadi tontonan warga.

Bunga termasuk golongan Amorphophallus Titanium atau Suweg raksasa ini, tumbuh di halaman rumah Arbain Nyatro. Pertama kali ditemukan sekumpulan anak sekolah yang hendak berangkat sekolah. Saat itu, bunga bangkai terlihat sudah mekar sempurna.

Bunga ini diperkirakan mempunyai tinggi sekitar 60 sentimeter. Sementara lebarnya diperkirakan dengan diameter saat mekar sempurna sekitar 40 sentimeter. Tumbuh diantara dua pohon jeruk nipis. Setiap sore hingga malam hari, bunga bangkai tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap, seperti bau telur busuk.

Baca Juga :   Air Sumur Tercemar Limbah Pabrik, Warga Beji Terserang Gatal-gatal

“Awalnya aroma busuk itu, saya kira dari bangkai ayam atau tikus. Saya tidak pernah menyangka akan ada bunga bangkai di halaman depan rumah. Sebab, puluhan tahun menempati rumah ini, tidak pernah ada muncul tanaman semacam ini,” kata Arbain, Minggu (1/10/2017).

Saat ini, kelopak bunga sudah tidak mekar sempurna dan layu. Meskipun demikian, bunga bangkai tersebut masih terlihat indah, seperti saat pertama bunga bangkai tersebut mekar. Warnanya ungu dan kuning, menjadi daya tarik para warga untuk melihatnya dari dekat.

Walau sudah seminggu lamanya, animo warga untuk melihat bunga bangkai itu masih tinggi. Beberapa diantara mereka, mengabadikan bunga bangkai tersebut menggunakan kamera ponsel miliknya. “Mau lihat dari dekat, karena selama ini hanya melihat dari gambar di buku atau internet saja,” kata Eva Yuliani.

Baca Juga :   Setiyono : Lebih Baik Ngemong Cucu Daripada Gandeng Lagi

Warga berharap, ada tindakan dari pemerintah agar melakukan penyelamatan pada bunga tersebut. “Karena tergolong tanaman langka, kami berharap ada tindakan instansi terkait maupun pemerintah, untuk melestarikan bunga ini. Karena bunga ini juga dapat digunakan untuk sarana edukasi siswa,” ujar Qurrotin Aini, pengunjung lainnya. (lai/saw)