Pembangunan Jaringan Pipa di Daerah Rawan Air Bersih Masih Tunggu Pembebasan Lahan

1373

 

Pasuruan (wartabromo.com) – Pembangunan Jaringan Air Bersih di Kabupaten Pasuruan, masih dalam tahap pembebasan lahan di lokasi sasaran. Proyek berupa pembuatan tandon air (reservoir) berikut pipa, ditargetkan akan dimulai pada akhir Pebruari 2018.

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan, sebesar Rp 13 milyar dari APBD 2018.

Dana tersebut dikatakan siap untuk diserap, sehingga kemudian diharapkan proses pembebasan lahan di wilayah-wilayah rawan air bersih, dapat segera dilakukan.

“Kami sudah alokasikan Rp 13 milyar untuk pembebasan lahan,” ujar Irsyad Yusuf di Pendopo Kabupaten.

Ditegaskan, adanya pos anggaran di APBD terkait pembebasan lahan itu membuat Pemkab Pasuruan harus melakukan upaya percepatan. Pasalnya, air bersih salah satu prioritas untuk segera dipenuhi.

Baca Juga :   Evakuasi Truk Terguling di Jalanraya Beji Bikin Macet

Sementara itu, PT Adikarya, pihak yang disebut sebagai pelaksana proyek jaringan penyediaan air bersih di tujuh ibukota Kecamatan rawan air bersih di wilayah Kabupaten Pasuruan, memastikan kesanggupannya berakslerasi.

Mewakili pelaksana, Anang Sudibyo mengatakan, untuk keinginan itu pihaknya masih harus menunggu proses pembebasan lahan, yang saat ini masih diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

“Cuma kita masih ada kendala di masalah lahan untuk reservoir-nya. Kalau itu (pembebasan lahan) sampai molor, maka pengerjaan akan molor juga,” kata Anang Sudibyo.

Dijelaskan, akan ada enam tandon air (elevated reservoir) selain terdapat satu bangunan penampung air bersih di bawah permukaan tanah (ground reservoir). Dari ancangan tersebut, sebanyak lima reservoir, akan dibangun di wilayah Kabupaten Pasuruan, dengan kapasitas sebesar 1200 meter kubik.

Baca Juga :   Ribuan Peserta Meriahkan Gowes Bareng Bupati Tantri

Diungkapkan sebelumnya, dana keseluruhan proyek pembangunan jaringan air bersih ini sekitar Rp 237 Miliar, bersumber dari anggaran Kementerian PUPR. Penggunaan alokasi dana itu dilakukan secara bertahap, selama tiga tahun anggaran, yang telah dimulai sejak 2017 lalu.

Disebutkan kemudian, dari proyeksi itu, sebesar Rp 40 milyar telah digunakan, untuk pembangunan jaringan di wilayah Lumbang dan Winongan bagian atas. Pengerjaan jaringan pipa air bersih di dua lokasi prioritas ini, dimulai pada Nopember 2017. (may/ono)