Ada Mamin Kadaluarsa Diedarkan Pedagang

964


Probolinggo (wartabromo.com) – Momentum lebaran dimanfaatkan oleh sebagian oknum peritel untuk menjual makanan dan minuman (mamin) kadaluarsa di Kota Probolinggo. Temuan itu terungkap saat Walikota Probolinggo Rukmini melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko modern, Jumat (7/5/2018).

Sidak dengan melibatkan beberapa unsur organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo ini, dipimpin langsung oleh Walikota. Ada 3 tim yang ditugaskan untuk melaksanakan sidak Mamin tersebut. Dua tim di sejumlah toko modern dan 1 tim di dua pasar tradisional, yakni pasar Baru dan Wonoasih.

“Sidak mamin ini tak hanya parsel saja, namun makanan yang juga home industri. Beberapa mamin yang bermasalah nanti akan ditarik dari peredaran agar tak merugikan konsumen,” ujar Sekda Kota Probolinggo, dr. Bambang Agus Suwignyo.

Baca Juga :   Koran Online 12 Mei : Keluarga Miskin Terima BPNT, hingga Makan Rujak dengan Napi Teroris


Di saja satu swalayan di jalan dr. Soetomo, tim yang dipimpin Walikota Probolinggo Rukmini menemukan botol minuman dalam kondisi botol penyok. Sementara di toko kue di jalan Panglima Sudirman, petugas menemukan bahan makanan yang sudah kadaluarsa. Setidaknya ada 20 item Mamin dan bahan kue yang temukan rusak dan kadaluarsa.

“Barang yang rusak dan kadaluarsa itu, harus ditarik dari peredaran. Jika tidak maka penjual yang masih nekat mengedarkan atau menjualnya akan kami sanksi. Sebab, hal itu jelas merugikan konsumen dan bisa merusak kesehatan jika dikonsumsi,” tambah mantan direktur RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo ini.

Di toko-toko sekitar Pasar Baru, juga ditemukan beberapa makanan home industri yang tak layak. Diantaranya jagung morning yang kadaluarsanya tak dicantumkan, kacang kulit yang rusak. Namun, para pedagang berkilah kalau hal itu ulah produsen dari luar kota. Dimana mereka menolak return makanan yang rusak di tokonya.

Baca Juga :   Bengkel Tambal Ban di Raci Terbakar

“Kami sudah menolak jika ada makanan yang tak layak. Namun, terkadang mereka lewat salesnya menolak ketika kami mau mengembalikan,” tutur Susilo, salah satu pemilik toko Mamin. (fng/saw)