Suguhan Budaya Nusantara di Laut Pasir Bromo

1212

Probolinggo (wartabromo.com) – Jelang perayaraan Yadhya Kasada, sebuah parade budaya nusantara digelar di lautan pasir, Jumat (29/6/2018). Parade budaya bertajuk Eksotika Bromo ini agar kunjungan wisata di Bromo semakin meningkat.

“Event ini sebenarnya berawal dari lesunya pariwisata di Jawa Timur pasca peristiwa lumpur Lapindo. Sehingga ada konsep ada gula ada semut, gula itu adalah budaya atau even. Indonesia itu punya alam yang sangat bagus dan beragam budaya, sayang tidak bisa mengemas,” kata Heri Prasetya, panitia Eksotika Bromo.

Sehingga sebagai penggiat budaya, ia meniru konsep negara China, yang mengemas destinasi wisata menjadi lebih bagus dan layak jual.

“Pekerjaan pariwisata itu kan menjual bukan membangun. Sehingga kami ingin memiliki sebuah kehebatan, kalau gak datang kesini rugi,” kata pria yang akrab dipanggil Heri Lentho ini.

Baca Juga :   Dikabarkan Dipecat, Ketua DPC Partai Demokrat 'Melawan'

Gelaran eksotika bromo yang kedua oleh Pemkab Probolinggo ini, mendapat support penuh dari Kementerian Pariwisata. Dari 100 event yang masuk ke kalender kementerian, kegiatan ini menjadi salah satu yang dijadikan rujukan pariwisata.

“Event ini dipilih melalui seleksi ketat, dan hanya sepuluh event di jawa timur yang kami dukung. Kami mendukung dari segi publikasi dan teknis,” kata perwakilan dari Kemenpar Divisi Calender of event, I Made Wira Adikusuma.

Rankaian kegiatan yang digelar untuk meramaikan ritual Yadnya Kasada suku tengger itu, mempertemukan aneka seni nusantara. Suguhan seni pun, makin terasa indah dengan background gunung Bromo yang menawan.

Selain menampilkan kesenian dan budaya di Kabupaten Probolinggo, juga menampilkan budaya dan kesenian dari daerah lain. Seperti dari Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Lumajang, Madiun, Ponorogo dan Kalimantan Timur. Setidaknya ada sekitar 10 sajian kesenian yang akan disuguhkan untuk dinikmati wisatawan.

Baca Juga :   'Pudjo ‘Bledug’ Basuki Ancaman Incumbent'

Kadisbudpar Pemkab Probolinggo, Sidik Widjanarko menyebut, ada banyak tujuan diadakannya acara ini. Salah satunya, sebagai magnet penarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Bagi Kabupaten Probolinggo sendiri, eksotika bromo, menjadi salah satu daya tarik wisata, dalam rangkaian Endless Probolinggo. Dimana jargon tersebut, digunakan sebagai maskot wisata Kabupaten Probolinggo.

“Namun tujuan utama kami adalah Sustainable Tourism Development di Indonesia. Mengingat pesona gunung bromo ini, sudah terkenal ke seantero dunia,” kata Sidik. (lai/saw)

Simak Videonya disini.