Dinas Peternakan Masih Temukan Hewan Tak Layak Qurban

1165

Pasuruan (wartabromo.com) – Jelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan memantau kondisi kesehatan hewan qurban yang diperjual belikan warga. Hasilnya, Dinas Peternakan menemukan beberapa hewan qurban yang terdeteksi sakit mata dan penurunan kondisi kesehatan.

Drh. Panti Absari, Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) di Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan mengatakan pemantauan kondisi kesehatan hewan meliputi pemeriksaan mata, gigi, hingga kekebalan tubuh hewan itu sendiri.

“Sangat penting untuk memastikan apakah hewan tersebut sudah layak untuk disembelih atau tidak. Maka dari itu, kami terus memantau hingga pada saat Perayaan Idul Qurban itu sendiri,” kata Panti, Selasa (14/08/2018).

Pemeriksaan hewan qurban dilakukan di 7 kecamatan, diantaranya Bangil, Gondangwetan, Kejayan, Prigen, Grati, Pandaan dan Sukorejo. Lokasi yang diperiksa mulai dari pedagang di pinggir jalan, hingga di Pasar Hewan.

Baca Juga :   Selain Purel, Kali ini Pol PP juga Razia Mucikari

Dikatakan kemudian, saat pemeriksanaan, beberapa ekor kambing dan domba terdeteksi sakit mata dan penurunan kondisi kesehatan. Pada hewan temuan itu, Dinas Peternakan langsung memberikan vitamin mata maupun vitamin tubuh yang disuntikkan dalam bentuk cairan.

“Secara keseluruhan kondisi hewan sudah sangat layak untuk disembelih. Kalaupun ada beberapa ekor, itu hanya lemas-lemas saja atau sakit mata karena terkena debu jalanan atau polusi udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor,” ungkapnya.

Panti menyarankan supaya setiap penjual selalu memperhatikan asupan makanan dan minuman untuk hewan qurban. Ia juga menghimbau pedagang membuat tempat hewan qurban yang layak, sehingga membuat hewan qurban tersebut nyaman dan tidak stress.

Baca Juga :   Pasuruan 'Kota Egoisme'

“Kalau tidak diperhatikan, maka bisa saja hewan qurban itu sakit dan mati, apalagi ditempatkan di pinggir jalan raya yang sangat panas dan berdebu,” imbuhnya.

Sampai saat ini, Dinas Peternakan telah melakukan pemeriksaan terhadap ratusan hewan qurban. Pemantauan ini melibatkan 77 petugas Dinas Peternakan, meliputi dokter hewan pos kesehatan hewan, petugas teknis, PPL (Petugas Pemantau Lapangan), petugas RPH (Rumah Pemotongan Hewan), serta tim khusus Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan. (mil/may)