Ratusan Siswa MAN 2 Kabupaten Pasuruan Menulis Surat ke Presiden

2691

Pasuruan (wartabromo.com) – Sebanyak 700 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pasuruan menulis surat kepada Presiden Joko Widodo, Rabu (15/8/2018). Nantinya, 17 peserta dengan surat terbaik akan dikirimkan ke Istana Negara.

Bertempat di halaman sekolah, para murid tampak antusias menulis surat yang dikemas dalam bentuk lomba sambut hari kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan rentang waktu 8 menit, mereka harus bisa menghasilkan satu lembar surat berisi uneg-unegnya.

Panitia Lomba, Irdham Zuhdi menuturkan, kegiatan ini untuk menampung aspirasi pelajar mengenai persoalan yang berada disekitarnya.

“17 surat yang dikirim sesuai momennya 17 Agustus, sedangkan dikerjakan delapan menit sesuai bulan Agustus,” tambahnya.

Dilanjutkan Irdham, hasil dari pelajar ini nantinya akan akan diseleksi terlebih dahulu sebelum dikirim ke Istana Negara, Jakarta. Pengiriman surat paling lambat dilakukan pada hari Jum’at 17 Agustus 2018.

Baca Juga :   Golkar Target 80% Menang Pilkada di Jawatimur, Pasuruan Diyakini Sudah di Genggaman

“Jadi nanti seluruh surat akan dibagikan ke semua guru. Masing-masing guru mengambil dua yang terbaik, lalu di ketik ulang supaya memudahkan yang baca. Tapi naskah asli kita cantumkan juga,” ujar Irdham.

Lomba mengirim surat kepada pemimpin bukanlah hal yang pertama kali dilakukan oleh MAN yang berada di Desa Areng-Areng, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan ini. Sebelumnya lomba serupa juga dilakukan, dan dikirim kepada Bupati Pasuruan.

“Sudah dua kali yang pertama surat untuk Bupati dua tahun lalu, yang kedua kepada Presiden,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu siswi yang mengikuti lomba, mengaku bangga bisa menulis surat kepada Presiden. Dirinya menulis tentang kebudayaan dimana para generasi muda mulai meninggalkan budaya bangsanya sendiri.

Baca Juga :   Debit Air Menurun, PDAM Pandaan Tak Bisa Layani Pelanggan Baru

“Jadi ini spesial banget buat saya bisa menulis langsung kepada Bapak Jokowi, tadi menulis mengenai kenakalan remaja dan pelestarian budaya kita,” ujar Adinda Mirotul Azqiyah siswi kelas XI IPA. (wil/may)