Pawai Anak Bercadar dan Angkat Senjata di Probolinggo, Polisi : Itu Tak Berijin

3059

Probolinggo (wartabromo.com) – Polres Probolinggo Kota mengungkap, Pawai Budaya oleh Pemerintah Kota Probolinggo tidak berijin. Namun demikian, pengamanan tetap dilakukan setelah diketahui terdapat kegiatan meriahkan kemerdekaan RI ke-73 ini.

Hal itu diungkapkan oleh AKBP. Alfian Nurrizal, Kapolres Probolinggo Kota kepada sejumlah awak media di kantornya, Sabtu (18/08/2018).

Ia menjelaskan, bahwa Kepala Disdikpora tidak memberitahukan pada Polres Probolinggo Kota terkait penyelenggaraan pawai budaya. Sehingga pihaknya juga tidak menerbitkan ijin kegiatan melibatkan rubuan anak TK itu.

“Ini agenda tahunan pawai budaya yang diselenggarakan oleh Pemkot Probolinggo, untuk meriahkan 17 Agustus, namun informasi dari Kasat Intel bahwa ijin masih belum dikeluarkan karena Kadiknas tidak ada pemberitahuan terkait pawai budaya tersebut,” terangnya.

Baca Juga :   Punya 6 Kaki, Sapi Limosin di Nguling Mampu Bertahan Hidup

Alfian mengaku, meski karnaval budaya ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, pihaknya tetap menjalankan tugas mengamankan pawai. Hal itu dilakukan, sebagai bentuk tanggungjawab, yang selama ini diembannya.

“Sebagai petugas kepolisian kami tetap mengadakan pengamanan,” katanya.

Sementara itu, sampai saat ini Polres Probolinggo Kota masih mendalami kasus kontroversial, penampilan busana dan atribut senjata yang dikenakan oleh peserta pawai. Pihaknya memanggil beberapa instansi yang terlibat, diantaranya panitia penyelenggara, lembaga sekolah dan dinas terkait.

“Kami akan melakukan interogasi pada pihak-pihak yang terkait,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga net dihebohkan dengan beredarnya foto dan video penampilan anak-anak layaknya kelompok masyarakat sipil bersenjata saat pawai Kemerdekaan. Anak-anak yang ternyata merupakan murid dari TK Kartika 569 itu, memakai pakaian tertutup berwarna hitam, dengan memegang atribut mirip senjata.

Baca Juga :   Jurnalis Ngamen Galang Donasi Palu

Penampilan tersebut memicu berbagai tanggapan dari masyarakat, mulai dari warga net hingga kelompok masyarakat tertentu. (fng/may)