Tertabrak Kereta Api di Ngopak, Tubuh Pria ini Tak Utuh Hingga Sulit Dikenali

4189

Pasuruan (wartabromo.com) – Seorang pria tewas tertabrak kereta api di jalur seputar jalan raya Ngopak, Kabupaten Pasuruan, Rabu (19/12/2018). Tak ada kartu identitas ditambah luka yang diderita, membuat korban sulit dikenali.

Sejumlah sumber menyebutkan, peristiwa diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.45 WIB di jalur kereta api, yang berada tidak jauh dari SPBU Ngopak.

Tak diketahui secara persis, bagaimana kecelakaan yang merenggut nyawa laki-laki tersebut terjadi. Warga tiba-tiba dikejutkan dengan adanya tubuh yang sudah tidak utuh lagi, tergeletak di sisi rel kereta.

Saat ditemukan, korban terlihat masih mengenakan pakaian dan celana pendek berikut sarung kotak-kotak kombinasi warna biru.

Warga, bahkan pengguna jalan raya Pantura pun, sempat menghentikan perjalanannya, sesaat melihat ada tubuh tergeletak, yang diyakini korban ditabrak kereta.

Baca Juga :   Belasan Warga Tertimbun Longsor di Jombang, Pakdhe Kerahkan Kekuatan

Hanya saja, tidak ada seorang pun dari mereka yang mampu mengenali korban. Pasalnya, selain tubuhnya sudah tak utuh, kartu identitas yang biasa jadi bekal seseorang dalam sebuah perjalanan, juga tidak ditemukan di sekitar lokasi.

Setelah sekian waktu, sebuah mobil ambulans datang, tidak lama setelah petugas kepolisian berada di lokasi kejadian. Bersama warga, petugas pun langsung melakukan evakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit untuk dapat diketahui identitasnya.

Tidak banyak informasi yang bisa digali dari pihak kepolisian, karena saat ini juga masih mencari kejelasan peristiwa, diantaranya dengan meminta keterangan sejumlah warga sekitar ataupun pengguna jalan, yang memungkinkan mengetahui dugaan kecelakaan ini.

Baca Juga :   Nelayan Pasuruan Larung Kepala Sapi ke Tengah Laut

Meski masih simpang siur, beberapa hal sepertinya bisa menjadi petunjuk, seperti adanya sepasang sandal jepit dan kopyah, diperkirakan milik korban, terlihat masih rapi di sekitar lokasi, tak jauh dari jasad korban.

“Ada sandal jepit dan kopyah,” ungkap seorang warga. (ono/ono)