Terjatuh dari Boncengan Motor, Ibu asal Leces Tewas Terlindas Bus

7724

Leces (wartabromo.com) – Seorang ibu tewas terlindas bus, di jalan raya Leces, Kabupaten Probolinggo, Minggu (13/1/2019). Perempuan itu, sebelumnya terlempar dari atas boncengan motor suami, saat berpapasan dengan bus.

Ibu naas itu bernama Siti Aisyah Rohimi (27), warga Sumber Bulu, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo tersebut, sedianya hendak ke Lumajang. Ia membonceng motor Yamaha Vega bernopol N-4708-QY, yang dikendalikan suaminya, Finza Rizki Nurcahyo (29). Saat itu Azam (4), anaknya, juga diajak menuju Lumajang.

Hari masih terbilang pagi, ketika motor melaju cukup kencang dari arah utara menuju ke selatan, sampai kemudian tiba di jalan raya termasuk Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces.

Sebuah kecelakaan terjadi di Jalan Raya Leces, Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   Besok, Ketua KPU Pasuruan dan Anggota akan Disidang DKPP

Sesampainya di jalan tepatnya di depan Pabrik Kertas Leces, tiba-tiba sebuah Bus dari arah berlawanan melaju kencang, mendahului sebuah kendaraan yang berada didepannya.

Finza Rizki Nurcahyo sontak kaget, ketika berpapasan bus dengan kecepatan tinggi itu. Sepertinya, ia mencoba menghindar tertabrak bus, dengan sedikit membanting motornya ke arah kiri. Tapi, motornya terganjal sebuah gundukan aspal sehingga Siti Aisyah Rohimi yang diboncengnya terpental. Masalahnya, Siti terjatuh ke arah Bus yang melaju dari arah berlawanan itu.

Sontak, ibu ini terlindas dan diyakini meninggal di lokasi, dengan luka serius pada bagian kepalanya. Sedangkan Finza Rizki Murcahyo beserta Azam, anaknya terbilang tak mengalami luka berarti.

Baca Juga :   8 Bus Kena "Semprot" Dishub Gara-gara Tak Lengkapi Sabuk Pengaman

Aiptu Antonius, Baur Laka Polres Probolinggo menyatakan peristiwa ini dipastikan seorang korban meninggal, dan saat ini telah berada di KM Dr. Moh Saleh untuk menjalani otopsi.

“Korban sudah dibawa ke KM Dr. Saleh, dan Bus beserta sopirnya sudah diamankan di Satpas Polres Probolinggo,” kata Antonius. (fng/ono)