Pasuruan (wartabromo.com) – Rizal Ramli memberikan testimoni, Prabowo Subianto akan menolak suap terkait impor pangan bila terpilih menjadi Presiden RI periode 2019-2024. Bahkan Prabowo mengungkapkan sebuah kalimat yang menyatakan sama saja menembak kakinya sendiri, jika suap itu nanti benar diterimanya.
Sikap Prabowo itu mengemuka saat Rizal Ramli menyampaikan pidatonya di hadapan ratusan buruh yang dikumpulkan di sebuah rumah makan di wilayah Kota Pasuruan, Jumat (1/2/2019).
Sebelumnya ia mengungkit persoalan pangan yang sampai saat ini belum berdaulat. Menurutnya, hal itu terjadi adanya sistem kartel kuota impor pangan, hingga saat ini banyak importir –yang kemudian ia sebut dengan istilah taipan-, diduga kerap melakukan praktik suap-menyuap.
“Impor kan menghubungkan beberapa taipan saja, mereka menerima keuntungan puluhan triliun, terus dipakai nyogok pejabat,” ungkap Rizal di hadapan buruh.
Terkait dengan kegelisahannya itu, Rizal menceritakan, dalam satu kesempatan bertemu dengan Prabowo. Keduanya, lalu terlibat perbincangan serius, sampai kemudian Rizal memberikan pertanyaan tajam ke Prabowo bila nanti terpilih menjadi Presiden RI.
“Seandainya Mas Bowo (panggilan Prabowo oleh Rizal Ramli) kepilih bulan April, itu taipan impor kuota, itu pasti datang ke Mas Bowo, ke tim Mas Bowo. Mas Bowo mau terima nggak?” ujar Rizal Ramli, mengulang pertanyaannya kepada Prabowo.
Prabowo, sepertinya diteguhkan Rizal Ramli bakal memerangi mafia pangan di Indonesia, bila terpilih sebagai Presiden RI. Peneguhan itu setelah ia mendapat keyakinan jawaban dari sosok capres nomor urut 02 itu kepadanya, dengan menyampaikan suap sama saja dengan menembak kakinya.
“Mas Rizal setelah saya nggak jadi tentara, saya jadi Ketua Umum Kerukunan Tani Indonesia. Saya sungguh-sunguh pingin kita berdaulat di bidang pangan. Seandainya saya terima uang itu, sama aja saya menembak kaki saya,” ungkap Rizal mengulang jawaban Prabowo kala itu.
Jawaban itulah yang meyakinkan dirinya berharap Prabowo mendapat kesempatan memimpin Indonesia pada 2019-2024 nanti.
Menyusulkan harapan itu, Rizal Ramli pun meminta ada penghapusan sistem kuota impor pangan. Pasalnya, impor bisa dilakukan secara adil jika ada pemberlakuan tarif masuk sebesar 30 persen, sehingga harga-harga pangan diyakininya akan mengalami penurunan. (ptr/ono)