Berbahaya, Hampir 40 Meter Tanggul Sungai Kedunglarangan Ambrol

972

Pasuruan (wartabromo.com) – Tanggul sungai Kedunglarangan termasuk Desa Manaruwi, Kecamatan Bangil, Kabiupaten Pasuruan, ambrol setelah debit dan arus air sungai terus meninggi lantaran hujan terus menerus mengguyur. Kerusakan cukup parah, sewaktu-waktu dapat jebol hingga membahayakan warga.

Diketahui sejak Minggu sore kemarin, kerusakan tersebut berada di titik lekukan sungai. Terlihat tanggul ambrol sekitar 30-40 meter dengan kedalaman 8 meter, menggerus dinding tanggul sekitar 1 meter.

Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengungkapkan, ambrolnya tanggul diperkirakan terjadi akibat limpahan hujan deras yang terus menerus terjadi hingga debit air sungai membesar.

Sejak mendapat laporan, pihaknya juga telah melakukan asesmen hingga kemudian melaporkannya ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas pada Kementerian PUPR.

Baca Juga :   Dinas Peternakan Himbau Sapi Betina Tidak Dijual untuk Kurban

“Kami sudah melakukan asesmen dan melakukan penanganan kedaruratan,” ujar Bakti, Senin (4/2/2019).

Langkah-langkah kedaruratan itu, diantaranya meminta pemilik rumah yang berdekatan dengan tanggul ambrol, mengamankan diri menjauh untuk mengamankan diri, selain menyusun sak berisi pasir (sandbag) dan menutupnya dengan terpal.

Hanya saja, berkenaan dengan penanganan dan perbaikan tanggul, saat ini, BPBD Kabupaten Pasuruan menyerahkan sepenuhnya ke pihak BBWS Brantas, apakah segera memasang sandbag, brongjong batu ataukah membangun ulang kembali tanggul seperti sediakala.

Diperkirakan pemasangan sandbag dengan memasang pancang bambu tak akan efektif, karena air deras sewaktu-waktu menggerus kembali tanggul darurat tersebut. Potensi kerusakan bila menyusun sandbag, disebutnya sangat mungkin terjadi karena titik kerusakan berada di lekukan sungai.

Baca Juga :   Ini Kesepakatan Warga Sadengrejo Bersama Dewan terkait Tol

“Ini kebetulan kan di titik temu air atau istilahnya titik R (lekukan sungai). Pihak Dinas Pengairan juga tadi sudah ke lokasi melakukan pengecekan,” imbuhnya.

Selain itu, dampak lain bakal dihadapi bila saja diputuskan tanggul diperbaiki dengan membangun bronjong batu. Jika brongjong dipilih, maka warga bersiap saja untuk merelakan sebagian tanahnya digunakan. (ono/ono)