Wisata Arung Jeram di Probolinggo On-Off

1401

Probolinggo (wartabromo.com) – Curah hujan tinggi membuat wisata arung jeram (rafting) di daerah aliran sungai (DAS) Pekalen, Kabupaten Probolinggo, tidak optimal. Sejak dua bulan terakhir, pengelola wisata rafting melakukan buka tutup (On-Off) layanan wisata.

Pemberlakuan sistem On-Off itu, diambil oleh pengelola arung jeram untuk meminimalisir resiko wisatawan tenggelam. Meski, para pemandu sudah profesional, tidak menutup kemungkinan arus yang liar bisa membuat pengunjung celaka.

“Dasarnya adalah standar operasional prosedur (SOP, red),” kata Imam Santoso, manajer Songa Rafting, salah satu operator rafting, pada Minggu (3/2/2019).

Imam menuturkan Sungai Pekalen merupakan sungai permanen, dengan lebar rata-rata 5-20 meter dan kedalaman air sekitar 1-3 meter. Namun, jika terjadi banjir bandang, maka kedalaman itu bertambah. Serta arusnya semakin kuat dan deras, sehingga membahayakan bagi kegiatan wisata. Sehingga operator rafting harus memenuhi SOP yang berlaku.

Baca Juga :   Petugas Bekuk Warga Probolinggo Penjual Lutung Jawa

Rafting di Sungai Pekalen terbagi atas tiga, yaitu sungai Pekalen Atas, Pekalen Tengah dan Pekalen Bawah. Rafting di Pekalen atas memiliki trip sepanjang 12 km, Pekalen tengah 7 km dan Pekalen bawah 10 km. Pekalen Atas memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk berarum jeram dibandingkan dengan Pekalen Bawah.

Pekalen atas memiliki tingkat yang paling tinggi dalam berarung jeram. Di jalur ini, pengunjung disuguhi berbagai jeram dan melewati 10 air terjun yang sangat indah. “Untuk penutupan secara permanen tidak ada. Yang ada adalah kondisional, kalau memungkinkan ya tetap kita melayani. Tetapi kalau tidak, ya kita alihkan ke songa bawah,” ungkap Imam.

Baca Juga :   Besok, Kenduren Mas Bakal ke Gondangwetan

Wisata arung jeram (rafting) salah satu destinasi wisata yang cukup favorit di Kabupaten Probolinggo. Selain memacu adrenalin wisata susur air ini, juga menawarkan keindahan panorama alam di sepanjang sungai. Sehingga banyak pengunjung rela merogoh kocek untuk menikmati arung jeram. (cho/saw)