Pabrik Pengolahan Batu Bantah Merusak Jalan Desa Ngepoh

1262

Probolinggo (wartabromo.com) – CV Podo Moro Putra, dituding jadi biang kerusakan jalan Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Pihak pabrik pengolah batu itupun, menolak tudingan itu.

Penanggung jawab CV Podo Moro Putra, Edy Purnomo, membantah jika kerusakan tersebut akibat dari truk materialnya. Edy menjelaskan, selama ini pihaknya membeli material bahan utama dari wilayah Pasuruan dan Paiton. Sementara truk yang lewat jalur warga Ngepoh itu, bukan tanggung jawabnya.

“Tidak ada, kami material dari Paiton dan Pasuruan, ngapain lewat situ. Itu bukan sopir saya, malah kami beli material dari masyarakat sana. Kalau aslinya ya dari Pasuruan dan Paiton, kalau lewat sana tidak tahu,” katanya Edy melalui sambungan selulernya, Senin (11/2/2019).

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan Gandeng Bulog Bentuk RPK hingga Pelosok Desa

Sedangkan, Warga Desa Ngepoh selama ini resah dan mengungkap lalu lalang truk telah merusak jalan. Mereka mengancam akan melakukan demo besar-besaran ke pabrik penggilingan batu beralamat di jalan Tamansari tersebut, jika tuntutan perbaikan jalan rusak tak dipenuhi. “Kami beri waktu dua minggu lah, kalau tidak ada akan kami demo pabriknya,” kata Saleh, salah satu warga.

Di lain pihak, Kepala DPUPR Kabupaten Probolinggo, Prijono, menegaskan kalau jalan yang diblokir oleh warga adalah jalan desa. Bukan jalan penghubung antar kecamatan atau jalan kabupaten. Sehingga wewenang perbaikannya ada pada Pemerintah Desa (Pemdes). Perbaikannya dapat melalui Dana Desa.

“Tadi staf PU sudah meninjau lokasi dan jalan tersebut adalah jalan Desa, bukan ruas jalan Kabupaten. Langkah selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan kepala desa untuk membantu mengestimasi biaya perbaikannya. Terima kasih,” jawab Prijono, melalui pesan whatsapp.

Baca Juga :   Demi Tradisi, Muda-mudi Tengger Rela Menunda Nikah

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, warga Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, nekat menanam pohon pisang di tengah jalan. Aksi tersebut sebagai bentuk protes, lantaran jalan penghubung Kota dan Kabupaten Probolinggo, rusak parah. Warga menduga, kerusakan tersebut karena aktifitas pengangkutan pabrik pengolahan batu, tak jauh dari lokasi. (lai/saw)