Bayang-bayang Bencana di Cerita Hari Sampah

930
“Longsoran gunungan sampah tersebut menelan lebih dari 150 jiwa yang kemudian dinyatakan sebagai bencana lingkungan,” 

Laporan : Maya Rahma 

HARI Peduli Sampah Nasional diperingati setiap tanggal 21 Februari.

Sekilas seperti hari peringatan biasa. Namun, tahukah anda dibalik peringatan tersebut, ada peristiwa kelam yang merenggut ratusan korban jiwa?

Mencoba flashback sejenak. Pada 21 Februari 2005 silam, hujan terjadi di wilayah Leuwigajah, Jawa Barat. Curah hujan yang cukup tinggi ini, kemudian menyebabkan longsor sampah di daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tragisnya, longsor jutaan kubik sampah tersebut, juga dibarengi dengan ledakan gas metana (CH4). Gas ini sebelumnya tersimpan di dalam timbunan sampah.

“Longsoran gunungan sampah tersebut menelan lebih dari 150 jiwa yang kemudian dinyatakan sebagai bencana lingkungan,” penggalan di website Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Baca Juga :   Ini Plh Dinas PUPR Kota Pasuruan yang Baru

Mayoritas korban merupakan penduduk di sekitar TPA yang bekerja sebagai pemulung. Tidak hanya korban jiwa, dua kampung (Cilimus dan Pojok) juga tergulung longsoran sampah dari TPA tersebut.

Saat itu, bencana ini begitu jadi sorotan. Hingga pada tahun berikutnya, tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional.

Harapannya, setiap elemen masyarakat dapat peduli dengan keberadaan sampah.

Sebagai informasi, dengan penduduk mencapai 265 juta jiwa, jumlah timbulan sampah nasional diperkirakan 65,79 juta ton. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah setiap tahunnya. Dari puluhan juta ton sampah, menurut data Badan Pusat Statistik (rilis 2018), pada tahun 2017, wilayah penghasil sampah terbesar berada di Pulau Jawa.

Baca Juga :   Tewaskan 4 Pekerja Flow, Polisi Pastikan Sopir Innova Tidak Dalam Pengaruh Alkohol

Masih diungkap BPS, penyebab banyaknya timbulan sampah ini ada beberapa faktor. Di antaranya pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi warganya yang semakin berkembang, hingga pendapatan suatu daerah.

Saat ini, menurut data World Bank, Indonesia masuk dalam kategori lower middle income, sebagai negara yang perekonomiannya semakin membaik. Hal ini berpengaruh terhadap timbulan sampah Nasional.

Pemerintah pun sedang gencar-gencarnya melakukan pencanangan peduli sampah. Caranya, dengan menata sistem pengelolaan sampah di Indonesia. Targetnya pada 2025, permasalahan sampah di Indonesia sudah terselesaikan. (*)