Baru 8 Bulan, Rabat Beton Desa Tegalrejo Disorot Warga

1201

Probolinggo (wartabromo.com) – Pekerjaan rabat beton pada jalan Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo disorot warga. Pasalnya sudah mengalami keretakan meski baru dibangun.

Menurut Ali, warga setempat, rabat beton jalan di desanya itu, sudah mulai rusak. Ada beberapa retakan yang melintang di tengah jalan. Padahal proyek yang berasal dari APBD 2018 itu, baru berusia 8 bulan.

“Sudah rusak mas, padahal masih baru. Jalannya juga bergelombang, jadi harus pelan-pelan biar tidak jatuh,” ujarnya, Senin (11/3/2019).

Berdasarkan informasi yang diperoleh wartabromo.com, pembangunan rabat beton sepanjang 200 meter dan lebar 3 meter itu, menghabiskan anggaran sekitar Rp 300 juta. Pengecoran beton itu dikerjakan secara manual dengan pengolahan di lapangan, bukan readymix.

Baca Juga :   Koran Online 19 Des : Wakil Walikota Pasuruan Dipanggil KPK, hingga Fotografer Pedofil Segera Diadili

Dengan pekerja tidak mempunyai pengalaman dalam mengerjakan proyek. Sehingga hasil pekerjaan jalan rabat bergelombang.

Pengecoran manual itu, dibenarkan oleh Awi, dari CV. Bulan Ramadhan selaku pemenang tender.

“Mobil readymix tidak bisa masuk ke lokasi. Sopirnya tidak ada yang berani masuk. Karena itu, kami kerjakan secara manuai, ngedok sendiri,” ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan selulernya oleh wartabromo.com.

Ia menduga keretakan itu dikarenakan pengaruh sinar matahari. Sebab, Awi mengatakan pihaknya tidak mengurangi kualitas bahan baku atau material proyek. Untuk batunya, menggunakan batu pecah dan pasir Lumajang pada proyek dengan tebal 10 sentimeter itu. “Waktu ngerjakan memang panas-panasnya. Tapi siraman tetap terus saat proses pengeringan. Mungkin keretakan itu dari panar matahari. Waktu hujan ya sudah ndak,” kata pemilik CV. Bulan Ramadhan ini.

Baca Juga :   12 Rumah di Purwodadi Porak-poranda Diterjang Puting Beliung

Awi juga mengakui bahwa pembangunannya dikerjakan oleh perusahaan lain. Yakni oleh CV. Kali Agung Jaya milik Adi Karno, yang diakui sebagai kakaknya.

“Bukan di-sub-kan. Yang memang tender itu mas saya, tapi pake CV saya. Ya tidak apalah karena yang ngerjakan mas saya sendiri. CV dia kemarin (2018) tidak bisa ikut tender karena telat di LPSE,” tandas Awi. (cho/saw)