Wisatawan Diguyur Abu Bromo

1220

Probolinggo (wartabromo.com) – Sejumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Gunungapi Bromo ketiban apes. Selain gagal menikmati matahari terbit secara optimal, mereka juga diguyur hujan abu vulkanik.

Salah satunya yang dialami oleh Iwan, wisatawan asal Yogyakarta. Ia bersama rombongannya hanya bisa menikmati keindahan matahari terbit (Sunrise) hanya dalam 7 menit saja. Setelah itu, kondisi alam di Bromo mendung.

“Karena memang ada cerita sendiri, karena dapat sunrise itu sebuah keajaiban. Memang dapat, tapi akhirnya hanya tujuh menit saja,” tuturnya kepada wartabromo.com, Selasa (19/3/2019).

Kondisi tak memungkinkan, membuat Iwan bersama rekan-rekan turun dari Penanjakan dan kembali ke hotel. Apa lacur, ternyata Gunungapi Bromo batuk dan mengeluarkan abu vulkanik. Abu yang dimuntahkan bersamaan dengan gerimis, membuat abu menempel di bodi mobil. Abu ini menjadi lumpur dan menempel dengan ketebalan bervariasi.

Baca Juga :   Pasuruan Solidarity Team, Komunitas Berbagi Lintas Profesi

“Hujan bercampur abu, sedikit ada pasirnya. Ya merasakan pasir. Sebenarnya ya terganggu, tapi sudah sampai sini ya dinikmatilah. Abunya tebal, mobil saya hitam-hitam semua terkena abu dan pasir,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) Bromo melaporkan asap kawah bertekanan lemah, sedang, hingga kuat teramati dengan jelas. Asap ini berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas tipis hingga tebal. Sementara ketinggiannya mencapai 1200 meter di atas puncak kawah.

Saat ini, kondisi di kawasan wisata Gunung Bromo diguyur hujan. Dari daerah Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kacamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, visual Gunungapi Bromo tertutup kabut. Sehingga kepulan asap Bromo tidak terpantau dengan jelas.

Baca Juga :   Polisi: Ganja yang Ditemukan di Kawasan Bromo Bukan Jenis Baru

Dari laporan terakhir PVMBG pada Selasa pagi, ada letusan sebanyak 28 kali dengan amplitudo 25-34 milimeter. Letusan ini berdurasi antara 17-889 detik. Dengan tinggi 1000-1200 meter dan warna asap putih, kelabu, dan hitam. Sedang tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-30 mm (dominan 2 mm).

Di sekitar di PPGA Bromo terjadi hujan abu, yang juga tersebar mengikuti arah mata angin. Dimana saat ini, angin bertiup lemah ke arah utara, timur laut, timur, barat, dan barat laut. Sementara dari kawah Bromo terdengar suara gemuruh dan dentuman. (cho/saw)